Berlakukan Contraflow, Ini Tanggapan Anggota FPKB Dapil Klojen

Sekertaris komisi B FPKB DPRD Kota Malang Arief Wahyudi SH (AW).(foto: Djoko W)
Rabu, 22 Februari 2023
Malangpariwara.com –
Penggunaan ruas jalan pada sistem one way sengaja dibuat menjadi satu arah agar kemacetan tidak semakin parah. Sedangkan pada sistem contra flow jalur dua arah tidak diubah menjadi satu arah. Namun, hanya menutup salah satu jalur tersebut untuk membuka jalur baru dengan arah berlawanan.

Inilah yang diterapkan Pemkot Malang melalui Dinas Perhubungan Kota Malang atas permintaan paguyuban sopir angkot kepada Walikota Malang saat demo penolakan satu arah Kemarin, Senin (20/2/23).

Kadishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa penerapan contraflow di jalur satu arah tersebut, merupakan hasil diskusi bersama para sopir angkot. Tapi terjadi deadlock (belum ada keputusan). Dan salah satu anggota forum lalu lintas pun tidak berani menjamin akan hal itu.
Terpisah Arief Wahyudi , SH sekretaris komisi B DPRD Kota Malang yang berasal dari dapil Klojen ketika diminta tanggapannya terkait contraflow bagi mikrolet yang menuai polemik itu menyampaikan, memang Pak Walikota menyampaikan jalur mikrolet tetap memakai jalur semula namun harus sangat hati hati karena sangat rawan kecelakaan.
“Itu dilakukan dan hal tersebut sebetulnya memenuhi tuntutan dari para supir mikrolet ketika mereka melakukan unjuk rasa di balaikota, bahkan juga akan di beri bantuan atau subsidi khusus bagi para supir mikrolet.
“Setelah beliau(Walikota) menyampaikan hal tersebut saya langsung mengingatkan bahwa contraflow pada jalur satu arah sangat membahayakan apa lagi ketika berada pada jalur persimpangan terutama perempatan,” terang legislator akrab disapa AW.
Dikatakan AW pada waktu itu Walikota menanggapi secara tehnis nanti biar diatur oleh Dinas Perhubungan.
Kemarin, Selasa (21)2/23) ketika dishub menyiapkan system buka tutup barrier yang ada, menurut saya hanya sebagai solusi sementara saja, karena masalahnya tidak hanya di persimpangan jalan , namun juga di jalan lurus karena mikrolet akan berpapasan dengan kendaraan masyarakat umum yang tentu karena jalanan leluasa kecepatan pasti akan bertambah.
“Solusi terbaik menurut saya lakukan dialog terus dengan para sopir mikrolet kemudian juga di lakukan tabulasi jalur mana yang akan mengalami kerugian dengan adanya rekayasa jalur satu arah tersebut, syukur syukur para sopir mikrolet juga bisa memahami kebutuhan Masyarakat untuk mengurai kemacetan yang selama ini terjadi,” imbuh sekertaris komisi B DPRD Kota Malang dari FPKB ini.

“Saya coba ikuti dari belakang mikrolet jalur GA yang menuju arah utara ternyata dengan ikut jalur satu arah mikrolet tersebut memutar tidak terlalu jauh, tinggal belok ke jalan Semeru, kanan ke Bromo, kanan lagi sudah ketemu jalan Jakgung Suprapto dan bahkan kalau dihitung waktu lebih cepat karena jalanan lebih lancar dan tidak terkena trafik light,” imbuh Arief Wahyudi.
Ketika ditanyakan kelanjutan jalur satu arah karena saat ini masih dalam tahap uji coba, AW menyampaikan, bahwa respons Masyarakat positif dan saya sendiri tiap hari akan memantau dengan turun langsung di jalan terutama ketika berangkat dan pulang kerja saya tidak langsung ke kantor maupun ke rumah, tapi menyusuri lebih dahulu jalur satu arah juga termasuk alur buangan kendaraan.
“Sehingga saya akan mengetahui dan merasakan secara langsung positif dan negatifnya baik dari sisi lalulintas, ekonomi dan sosial yang ada,” terang Arief Wahyudi mengakhiri. Rabu, (22/2/23). (Djoko W)