14 Juli 2025

Financial Wellbeing : Membuka Kunci Keluarga yang Sejahtera untuk Mencegah Stunting

IMG_20230621_103216

Ilustrasi Sumber: (freepik.com )

Rabu, 21 Juni 2023

Oleh : Irma Kurniasari

Malangpariwara.com
Menurut BPS tahun 2021, Jawa timur menempati peringkat kedua dengan jumlah penduduk terpadat setelah Jawa Barat dengan angka 40,67 juta jiwa .

Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk yang tinggi, menghadapi berbagai permasalahan terkait kependudukan salah satunya adalah stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat gizi buruk dan kekurangan nutrisi. Kondisi ini mengakibatkan permasalahan yang berdampak pada kesehatan anak dalam jangka pendek hingga jangka panjang.

Stunting menciptakan hambatan dalam pembentukan dan perkembangan organ dan memiliki dampak jangka pendek pada kematian, morbiditas dan kecacatan. Penelitian secara global menemukan hampir 165 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting (Zawdie., et al 2021).

Konsekuensi jangka panjang termasuk dampak negatif pada ukuran tubuh orang dewasa, kemampuan intelektual, produktivitas ekonomi, kemampuan reproduksi dan penyakit metabolik dan pembuluh darah (Muldiasman et al., 2018).

Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keterlambatan perkembangan fisik, kognitif, dan sosial.

Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara produktif dalam pendidikan, pelatihan, dan angkatan kerja di masa depan, sehingga berdampak pada potensi ekonomi individu dan negara.

BKKBN Jawa Timur melakukan upaya pencegahan stunting dengan meluncurkan kegiatan seperti peningkatan dan edukasi tentang gizi, pemberian makanan pendamping asi, peningkatan akses terhadap akses dan kualitas kesehatan, dan pengembangan posyandu dan pusat gizi sebagai layanan terpadu kepada masyarakat (RoEkonomi).

Program-program ini dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, lembaga swadaya masyarakat, dan berbagai stakeholder terkait lainnya.

Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat, serta mengurangi prevalensi stunting di Jawa Timur.

Pemerintah dapat mengoptimalkan peran keluarga dalam pencegahan stunting. Peran keluarga sangat penting dalam memberikan perawatan dan asuhan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memainkan peran penting dalam membentuk individu dan komunitas yang sehat (Zhao & Zhang, 2020). Kualitas keluarga yang baik dapat memberikan dukungan emosional, stabilitas, dan lingkungan yang positif bagi perkembangan anggota keluarga.

Keluarga juga peran yang signifikan dalam membentuk sikap dan perilaku individu terkait suatu kesejahteraan yang dibentuk melalui proses sosialisasi dan interaksi sehari-hari.

Keluarga dapat memberikan norma, nilai-nilai, keyakinan, dan kesejahteraan taraf hidup. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas keluarga adalah financial wellbeing atau kesejahteraan keuangan.

(Sumber: freepik.com )

Financial wellbeing merujuk pada kondisi dimana individu atau keluarga merasa aman dan puas dengan situasi keuangan mereka. Salah satu sumber utama kebahagiaan dan kepuasan hidup seperti yang diidentifikasi dalam literatur adalah kepuasan finansial (Ingrid, 2009).

Kepuasan finansial telah menjadi salah satu isu topikal yang dibahas dalam literatur keuangan akhir-akhir ini. Individu serta keluarga menjadi lebih peduli tentang kesehatan keuangan mereka karena telah didokumentasikan memiliki implikasi langsung pada kesehatan, kebahagiaan dan kepuasan hidup mereka antara lain (owusu, 2023).

Hal ini meliputi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, mengelola utang secara efektif, memiliki tabungan yang memadai, serta mampu memenuhi tujuan keuangan jangka panjang seperti pendidikan dan akses terhadap fasilitas kesehatan.

Peran financial wellbeing dalam kualitas keluarga menjadi semakin penting dalam konteks ekonomi yang kompleks saat ini. Ketidakstabilan keuangan dalam sebuah keluarga dapat menimbulkan penurunan kualitas kesehatan, dan tekanan psikologis yang berdampak negatif pada hubungan antar anggota keluarga.

Pentingnya financial wellbeing dalam kualitas keluarga terlihat dari beberapa aspek. Pertama, financial wellbeing memberikan rasa aman dan stabilitas bagi keluarga. Ketika keluarga memiliki keuangan yang sehat, mereka cenderung lebih tenang dan memiliki ketahanan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Kedua, financial wellbeing memungkinkan keluarga untuk memberikan perhatian yang memadai kepada kebutuhan anggota keluarga.

Sebuah studi menemukan bahwa keluarga yang memiliki kesejahteraan keuangan yang tinggi cenderung memiliki hubungan yang lebih dekat, waktu berkualitas yang lebih banyak, dan dukungan emosional yang lebih kuat.

Financial wellbeing juga berperan dalam mendukung pendidikan dan perkembangan anak. Keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan anak secara finansial dapat memberikan peluang yang lebih baik untuk masa depan mereka.

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keuangan yang stabil cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan performa akademik yang lebih baik.

Kesulitan keuangan juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anggota keluarga, mengganggu kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Terdapat keterkaitan antara financial wellbeing dan mencegah stunting pada anak-anak. Stunting dapat mempengaruhi produktivitas, pendidikan, keterampilan kerja, kesehatan, biaya perawatan, dan kualitas hidup anak. Oleh karena itu, pencegahan stunting penting dalam meningkatkan kesejahteraan finansial, memungkinkan anak-anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta mengurangi beban finansial yang terkait dengan biaya perawatan yang tinggi.

Pencegahan stunting yang komprehensif dan melibatkan peran keluarga, diharapkan prevalensi stunting dapat menurun, dan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat, memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan finansial mereka di masa depan.

Meningkatkan financial well-being di keluarga merupakan tujuan yang penting untuk mencapai stabilitas keuangan dan kesejahteraan jangka panjang. Pemerintah melalui program – programnya perlu menambahkan unsur literasi keuangan dalam program kepada masyarakat.

Adapun upaya yang dapat dilakukan dengan membuat manajemen keuangan keluarga yang terdiri atas pembuatan rencana keuangan, menabung secara teratur, mengelola utang dengan bijak, meningkatkan pendidikan keuangan, melibatkan seluruh anggota keluarga, melakukan investasi dan diversifikasi, melindungi risiko dengan asuransi (Dew & Xiao, 2011).

Dengan langkah-langkah ini, keluarga dapat mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik dan membangun masa depan yang stabil secara ekonomi.

Financial wellbeing yang mencukupi membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi, layanan kesehatan, dan perawatan anak yang penting untuk mencegah stunting.

Namun, perlu diingat bahwa stunting juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti sanitasi, praktik pemberian makanan, dan pendidikan gizi Oleh karena itu, pendekatan yang holistik dan berbagai upaya lintas sektor diperlukan untuk secara efektif mencegah stunting pada anak. ( Irma Kurniasari )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *