21 Agustus 2025

Pemerataan Pemasaran Produk UMKM jadi Fokus Diskopindag Kota Malang

Selasa, 23 Januari 2024

Malangpariwara.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk terus mendorong geliat usaha mikro kecil menengah (UMKM). Terlebih sebagai salah satu tumpuan perputaran ekonomi di tengah masyarakat.

Hal tersebut salah satunya dilakukan dengan memberikan sejumlah layanan dan fasilitas bagi para pelaku UMKM. Baik seperti kemudahan layanan perijinan hingga pelatiahn peningkatan skill dan pengembangan produk.

Selain itu, melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, pelaku UMKM memiliki peluang untuk memasarkan produknya lebih luas lagi. Kepala Bidang UMKM Diskopindag Kota Malang, Farid Suaidi menjelaskan telah mengakomodir pelaku UMKM melalui komunitas dan asosiasi.

Menurut Farid, cara tersebut diharapkan mampu merealisasikan pemerataan UMKM khususnya dalam memasarkan produknya.

“Kita banyak UMKM yang berada di bawah naungan komunitas dan juga asosiasi. Tapi juga banyak UMKM yang tidak masuk komunitas dan asosiasi, ini kami yang harus akomodir semuanya,” ujar Farid.

Sebagai informasi, sebenarnya geliat UMKM di Kota Malang juga menunjukan trend positif. Salah satunya terlihat dengan bertambahnya jumlah UMKM pada tahun 2023 lalu, bahkan mencapai 5.000 UMKM.

Sulitnya pemasaran diakui oleh sejumlah pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis atau produknya. Para pelaku menginginkan penjualan yang dilakukan secara online sama ramainya dengan penjualan secara offline.

“Pasti ujung-ujungnya kendala UMKM adalah pemasaran. Kita ada pemasaran online dan offline, ketika mereka sudah proses pemasaran melalui online, mereka mengharapkan pemasaran offline bisa lebih banyak lagi,” terang Farid.

Keresahan itu lah yang sedang diupayakan untuk dapat difasilitasi oleh Diskopindag. Seperti melibatkan pelaku UMKM ke dalam setiap pameran di dalam maupun luar Kota Malang, maupun kebijakan lainnya.

Pemkot Malang sendiri juga telah berinovasi melalui program Kamis Mbois Ilakes. Dimana inovasi itu dilwkukan dengan mewajibkan para ASN menggunakan produk-produk UMKM pada hari Kamis.

“Kami menyediakan tempat, kemudian sering melakukan pameran. Karena keterbatasan juga, tidak mungkin semua dilibatkan ke pameran. Akhirnya semua kita gilir dan gantian. Tapi yang pasti legalitas, produk, kemasan, Kota Malang itu sudah paling bagus,” tuturnya.

Diskopindag Kota Malang juga bekerjasama melakui program CSR dari bank-bank maupun instansi lain terkait pembinaan UMKM. Banyak bank yang meminta data pelaku UMKM dari Diskopindag Kota Malang untuk dilakukan pembinaan dan diikutsertakan dalam pameran.

“Bank Indonesia punya CSR untuk memasarkan produk. Biasanya mereka (BI) minya data ke kami terkait UMKM setelah itu melakukan kurasi dan tim kurasi dari kami juga. Jadi binaan bank-bank itu sebenarnya dari kami, mereka tinggal melanjutkan untuk membantu pemasarannya,” pungkas Farid.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *