2 Agustus 2025

Gak Nyoba Mie Cendana Dalam Pasar Klojen Malang Gak Mbois

c1_20240607_06053762

Kamis, 6 Juni 2024

Malangpariwara.com – Kota Malang memang terkenal dengan kulinernya. Olahan Mie hingga saat ini masih menjadi idola pecinta kuliner di Malang. Sejumlah kedai hingga restoran tak luput menyajikan menu yang satu ini.

Teranyar ada warung Mie di dalam pasar tradisional Klojen Kota Malang namanya Mie Cendana begitu di buka langsung di serbu pembeli. Tak lebih dua jam sudah ludes terjual.

Santai sambil menikmati mie Cwndana bersama keluarga .(Foto: Djoko W)

Warung Mie Cendana mengusung konsep Mie yang nyaman untuk semua kalangan dan pastinya Halal.

Owner Warung Mie Cendana, Atika Candra Larasati mengatakan, Mie Cendana menyediakan dua menu Mie yakni Mie goreng dan Mie kuah dengan harga 15 ribu per porsi. Untuk Mie goreng Cendana rasanya cenderung pedas, sehingga cocok bagi orang-orang penyuka pedas.

“Sedangkan Mie kuah Cendana, kuahnya berasal dari kaldu tulang ayam atau kolagen. Jadi makan mie ini jadi awet muda,’ jelas Atika.

Kanan Owner Warung Mie Cendana, Atika Candra Larasati latar belakang karyawan sedang menyiapkan ayam bakar Chashu sebagai pendamping Mie Cendana.(Djoko W)

Menurut Atika, kuah kolagen ini umumnya digunakan untuk Mie Ramen yang harganya sekitar 40 ribu. Dan biasanya di jual di cafe.

“Kalau orang biasa beli makanan seperti ini adanya di cafe. Karena kami menggunakan kuah kolagen yang biasanya digunakan di mie ramen yang harganya sekitar 40 ribu. Tapi kita jual hanya 15 ribu,” sebutnya.

Dua menu andalam Mie Cendana.(Djoko W)

Atika menyebut, yang membedakan Mie Cendana dengan Mie lainnya yaitu penggunaan Ayam Chashu sebagai pendamping Mie Cendana.

Membuat ayam chasu sendiri sebenarnya cukup rumit. Karena daging ayam filet khusus paha harus diikat, kemudian direbus dan direndam semalam dengan bumbu yang sudah diresepkan. Setelah itu baru diiris tebal (rolade).

“Sebenarnya kalau pakai ayam suwir itu sudah biasa. Jadi kita bikin ayam Chashu sebagai pendamping dari dua menu Mie itu. Selain itu, juga ada fishball,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Atika, pemilihan Pasar Klojen untuk tempat berjualan Mie Cendana, karena Pasar Klojen merupakan salah satu pasar modern di Kota Malang. Sehingga tempatnya bersih dan tidak bau.

Menurut Atika, saat ini pasar bukan hanya untuk tempat berjualan bahan masakan saja. Bukan cuma untuk belanja. Tapi juga untuk berburu kuliner.

“Ini suport kita juga kepada pasar-pasar modern di Kota Malang yang memang kondisinya bersih. Mau campur orang jualan daging di sampingnya, atau campur orang jual sayur, tidak ada masalah. Tidak ada baunya juga,” tuturnya.

“Target kita memang orang-orang yang tidak pernah ke pasar terus mau ke pasar. Kemudian juga orang-orang pasar itu sendiri juga bisa menikmati Mie Cendana,” tandasnya.

Warung Mie Cendana buka setiap hari, kecuali hari Jum’at. Mulai pukul 07.00 sampai habis.

Feni warga Bareng Tenes Malang saat ditemui Malangpariwara di pasar Klojen mengatakan ingin mencoba mencoba menu yang unik ikan ayamnya lumayan besar dan terlihat di bakar sebelum disajikan bersama mie.

“Tadi saya belanja kok ada warung ramai di kerumuni pembeli, saya jdi tertarik ingin mencoba mie kuah. Ternyata mie yang di pakai beda dengan mie lannya warnanya putih lembut dan kuahnya sangat enak sedap. Karena kepingin mencicipi yang mie goreng, saya pesan satu untuk di bawah pulang. masalah rasa, wah kalau gak nyoba mie Cendana ..gak mbois ker,”tukas Feni sambil acungkan ibu jarinya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *