Momen Idul Adha ITN Malang Gelar Sholat Id dan Bagikan 550 Paket Daging Kurban

Senin, 17 Juni 2024
Malangpariwara.com – Sedikitnya 550 paket daging kurban menjadi berkah tersendiri bagi keluarga besar ITN Malang serta warga setempat.
Pada momen Idul Adha 1445 H ini Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengadakan dua kegiatan diantaranya bekerjasama sama dengan Masjid Muhajirin melaksanakan shalat Idul Adha di halaman Rektorat Kampus 1 ITN Malang dan mengadakan penyembelihan hewan kurban di kampus 2 Karanglo. Tercatat ada 4 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang disembelih.

Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D mengaku bersyukur ITN Malang mampu rutin melaksanakan penyembelihan hewan kurban setiap Idul Adha. Awan berharap kurban yang dilakukan bisa membawa keberkahan bagi ITN Malang.
“Semoga melalui kurban yang sudah kita lakukan dengan ketulusan hati ini akan membawa berkah untuk ITN Malang,” tuturnya.
Karena itu, Awan juga berharap pada Idul Adha tahun depan jumlah hewan kurban yang disembelih bisa lebih banyak lagi di ITN Malang.
“Sehingga dagingnya nanti bisa disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan,” tandasnya.
Senada, Ketua panitia Idul Adha ITN Malang, Dr. Ir. Sentot Achmadi, Msi menyampaikan, pada Idul Adha 1445 H kali ini ITN Malang menyembelih 4 sapi dan 3 kambing. Satu sapi dari ITN dan satu lagi dari P2PUTN. Sedangkan 2 sapi lainnya dari kelompok peng kurban, dosen dan karyawan.
“Untuk kambing dari alumni, dosen dan karyawan,” ungkapnya.
Dari tujuh ekor hewan kurban yang disembelih, ditargetkan bisa mencapai 550 paket untuk dibagikan. Dengan berat 1,3 kilogram per paket.
“Pendistribusian daging kurban kepada dosen dan karyawan, peng kurban, warga sekitar ITN Malang di kampus 1 dan 2 serta panti asuhan,” jelasnya.
Untuk memastikan hewan kurban yang disembelih telah memenuhi syarat sebagai hewan kurban. ITN Malang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB) untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban sebelum dan sesudah disembelih.
“Jadi H-1 penyembelihan ada pengecekan hewan kurban dari FKH UB, apakah hewan tersebut layak atau tidak untuk dijadikan hewan kurban. Setelah disembelih juga diadakan pemeriksaan daging dan jeroan hewan kurban. Sehingga daging kurban yang kita distribusikan itu InsyaAllah layak konsumsi,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu anggota tim FKH UB, Putri Jihan Ashza M. menjelaskan, ada dua jenis pemeriksaan hewan kurban yang dilakukan. Yakni Antemortem yang dilakukan sebelum penyembelihan dan Postmortem yang dilakukan setelah penyembelihan.

Menurutnya, tujuan dilakukan pemeriksaan Antemortem adalah untuk mengetahui boleh tidaknya hewan kurbannya itu disembelih dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban atau tidak.
“Setelah dilakukan penyembelihan, kita lihat lagi Postmortem untuk melihat kondisi daging atau organ dalam hewan kurban yang sudah disembelih. Apakah layak dikonsumsi atau tidak,” pungkasnya. (Djoko W)