14 Agustus 2025

Tiga Dosen FEB UB, Inisiasi Program “Mitra Mengabdi” di Desa Sukorejo, Kabupaten Kediri

c1_20241010_20300650

Tiga Dosen FEB UB, laksanakan Program "Mitra Mengabdi" di Desa Sukorejo,.(Ist)

Kediri, 10 September 2024

Malangpariwara.com – Pengabdian kepada masyarakat menjadi salah satu bagian penting dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh para dosen.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) turut berperan dalam mewujudkan komitmen ini melalui program “Mitra Mengabdi” yang dilaksanakan di Desa Sukorejo, Kabupaten Kediri.

Desa Sukorejo, yang berbatasan langsung dengan wilayah perkotaan, memiliki potensi ekonomi yang cukup baik berkat sebagian besar penduduknya yang bekerja sebagai petani dan pedagang. Namun, meskipun ekonominya relatif stabil, desa Sukorejo menghadapi tantangan besar dalam hal pemberdayaan masyarakat, terutama pemberdayaan perempuan.

Minimnya akses dan peluang bagi perempuan untuk mengembangkan potensi ekonominya menjadi latar belakang dilaksanakannya program pengabdian ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sukorejo diinisiasi oleh tiga dosen FEB UB, yaitu Dr. Taufiq Ismail, Dr. Ikhtiara Isharina, dan Dr. Al Muizzuddin Fazaalloh, berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui pelatihan rajut modern, dengan tujuan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“Pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan baru kepada para perempuan yang tergabung dalam BUMDesa Sukorejo, sehingga mereka dapat menghasilkan produk rajut yang berkualitas dan memiliki daya saing di pasar,” ungkap Dr. Taufiq Ismail dalam sambutannya.

Heru Husodo, Ketua BUMDesa Sukorejo, menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini.

“Program pengabdian ini sangat membantu kami di BUMDesa. Selama ini, perempuan di desa kami belum mendapatkan banyak kesempatan untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi. Melalui pelatihan rajut modern, mereka kini memiliki keterampilan yang dapat dikembangkan menjadi produk unggulan desa,” ujar Heru.

Pelatihan yang diberikan mencakup aspek teknis dalam pembuatan produk rajut, mulai dari desain hingga cara produksi yang efisien. Produk-produk rajut hasil karya para pegiat BUMDesa pun telah dipamerkan di tingkat kecamatan untuk memperkenalkan kepada pasar yang lebih luas.

Peserta pelatihan juga mendapatkan pembekalan tentang kewirausahaan .(ist)

Tidak hanya itu, peserta pelatihan juga mendapatkan pembekalan tentang kewirausahaan dari Dr. Taufiq dan Dr. Ikhtiara, yang menekankan pentingnya motivasi dan mindset yang tepat dalam membangun bisnis.

Hal ini diharapkan dapat memberikan landasan mental yang kuat bagi para perempuan dalam mengembangkan usaha mereka ke depan.

“Untuk memastikan keberlanjutan bisnis, kami juga memberikan mentoring terkait tata kelola kelembagaan dan organisasi BUMDesa.

Salah satu output penting dari program ini adalah terbentuknya kelompok usaha baru yang berstatus legal, yang akan menjadi unit bisnis baru BUMDesa Sukorejo,” jelas Dr. Ikhtiara.

Program pengabdian ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi BUMDesa Sukorejo untuk semakin berkembang dan memiliki produk unggulan yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *