Inflasi Tahunan Kota Malang Terkendali, Sinergi TPID dan Panen Komoditas Jadi Kunci

Malang, 3 Juni 2025
Malangpariwara.com – Inflasi tahunan Kota Malang tetap berada dalam rentang yang terkendali pada Mei 2025, memperlihatkan efektivitas koordinasi dan sinergi kebijakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama seluruh pemangku kepentingan.
Informasi yang disampaikan Febrina Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang kepada Wartawan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada Mei 2025 mengalami deflasi sebesar 0,21% (mtm).
Angka ini merupakan perbaikan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 1,07% (mtm).
“Secara tahunan, inflasi Kota Malang tercatat sebesar 1,36% (yoy)—masih berada dalam rentang sasaran nasional sebesar 2,5 ± 1% (yoy),” ujar Febrina.
Deflasi pada Mei 2025 terutama disumbang oleh penurunan harga pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, yang memberikan andil -0,24% (mtm). Komoditas yang paling berpengaruh dalam penurunan harga tersebut antara lain:
Cabai rawit: andil -0,17%
Bawang merah: andil -0,08%
Cabai merah: andil -0,03%
Bawang putih: andil -0,02%
Emas perhiasan: andil -0,02%
Turunnya harga cabai dan bawang dipicu oleh meningkatnya pasokan dari sentra produksi seiring masuknya musim panen. Penurunan harga bawang putih turut dipengaruhi oleh penambahan impor, sedangkan harga emas perhiasan mengalami normalisasi mengikuti tren harga global.
Namun demikian, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti:
Tomat: andil 0,03%
Pulsa ponsel: andil 0,02%
Beras: andil 0,02%
Sawi hijau: andil 0,02%
Ketimun: andil 0,01%
Ditambahkan Febrina, Kenaikan harga tomat dan sayuran hijau disebabkan oleh cuaca yang kurang mendukung panen, sementara harga beras naik karena telah berakhirnya masa panen raya. Di sisi lain, tarif pulsa ponsel meningkat setelah berakhirnya kebijakan diskon tarif internet selama masa mudik Lebaran 2025.
Keberhasilan pengendalian inflasi ini tidak lepas dari sinergi kebijakan dan aksi nyata TPID Kota Malang, antara lain:
Pelaksanaan High Level Meeting (HLM) TPID untuk menetapkan langkah strategis pengendalian inflasi.
Monitoring panen padi melalui kegiatan UBINAN di Kelurahan Merjosari.
Sosialisasi konsumsi pangan lokal lewat demo masak olahan non-beras dan non-tepung serta literasi keuangan untuk mengedukasi masyarakat terhadap investasi dan pengendalian inflasi komoditas beras serta emas.
Pemantauan panen cabai dan tomat di Kelompok Tani Sumber Rejeki.
Pelaksanaan operasi pasar Minyakita guna menstabilkan harga minyak goreng.
Pemantauan harga bahan pangan pokok sepanjang bulan Mei 2025.
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Pemerintah Kota Malang bersama Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) serta pelaksanaan program 4K: Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.
Dengan koordinasi yang kuat dan upaya bersama yang berkelanjutan, Kota Malang optimistis dapat menjaga inflasi tetap stabil demi mendukung daya beli masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah yang sehat dan inklusif. (Djoko aw)
Sumber Humas BI Malang