27 Juli 2025

Dua Mahasiswa UMM Harumkan Nama Kampus Lewat Bola Tangan Porprov Jatim 2025

c1_20250726_12020481

Dua Mahasiswa UMM Harumkan Nama Kampus Lewat Bola Tangan Porprov Jatim 2025 Edo Rayhan dari Program Studi Akuakultur dan Maulana Ziddan dari Program Studi Informatika.(Ist)

Sabtu, 26 Juli 2025

Malangpariwara.com
Semangat juang dan dedikasi dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mengukir prestasi membanggakan di ajang olahraga tingkat provinsi. Adalah Edo Rayhan dari Program Studi Akuakultur dan Maulana Ziddan dari Program Studi Informatika yang sukses menyabet medali perak dalam cabang olahraga bola tangan di gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 yang berlangsung pada Juli ini.

Keberhasilan ini tak hanya menegaskan eksistensi UMM sebagai kampus unggulan dalam bidang akademik, tetapi juga memperkuat peran kampus dalam mendukung pengembangan potensi mahasiswa di bidang non-akademik, khususnya olahraga.

Meski tergolong olahraga baru di Indonesia, bola tangan memiliki daya tarik tersendiri bagi Ziddan dan Edo.

“Bola tangan ini unik karena menggabungkan elemen bola basket dan sepak bola, tapi dimainkan dengan tangan. Tim terdiri dari tujuh pemain, termasuk penjaga gawang,” jelas Ziddan.

Mereka mengenal bola tangan sejak 2022 dan memutuskan menekuninya meski popularitas olahraga ini belum sebesar cabang lain.

“Justru karena belum banyak peminat, saya melihat peluang besar. Sekarang, setelah Porprov, makin banyak klub yang tertarik,” tambahnya.

Jalan Terjal Menuju Perak

Medali perak yang mereka raih bukan hasil yang datang secara instan. Perjalanan menuju Porprov dipenuhi dengan latihan berat hingga empat kali seminggu, termasuk lari sejauh 15 kilometer menembus medan berbukit. Belum lagi risiko cedera seperti lebam, cakaran, hingga cedera lutut serius (ACL).

Namun bagi Edo, semua itu terbayarkan. “Saya sudah menunggu momen Porprov ini sejak tiga tahun lalu. Ini jadi tahun terakhir saya ikut dan bisa menang di kota sendiri, rasanya luar biasa meski hanya peringkat dua. Kami kalah dari juara bertahan, tapi tetap bangga dengan hasilnya,” ucap Edo penuh syukur.

Lebih dari sekadar menang, Edo menekankan pentingnya pengendalian emosi dan sikap sportif selama bertanding.

“Ini bukan sekadar soal menang atau kalah. Saya belajar menahan diri, menghargai lawan, dan menjaga mental selama kompetisi,” ujarnya.

Dukungan dari UMM, baik dari fakultas maupun program studi, turut menjadi motor utama keberhasilan mereka. Kampus memberikan kemudahan dalam perkuliahan, seperti dispensasi untuk latihan serta dukungan moral dan fasilitas yang memadai. “UMM sangat support, bahkan foto kami diunggah di akun media sosial kampus dan prodi. Banyak yang komentar positif, jadi terasa sekali dukungan dan perayaannya,” ungkap Ziddan.

Inspirasi untuk Mahasiswa Lain

Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMM mampu bersinar di berbagai bidang, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di lapangan. Baik Edo maupun Ziddan berharap pencapaian mereka bisa menginspirasi rekan-rekan mahasiswa lain untuk berani mengejar mimpi dan potensi masing-masing.

“Kejarlah prestasi kalian, apapun bidangnya. Jika kalian tekun dan gigih, hasilnya akan datang. Jangan ragu, karena semua perjuangan pasti ada balasannya,” pesan keduanya.(Djoko W)