17 Agustus 2025

Perpustakaan Kota Malang Tambah Dua Naskah Kuno di HUT RI ke-80

img_1755338947811

Perpustakaan Umum Kota Malang menambah koleksi dua manuskrip bersejarah pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) KE-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dua naskah tersebut adalah Nahwu dan Usadha yang diperoleh pada 20 Juni 2025 lalu dari warga..( Djoko W)

Sabtu, 16 Agustus 2025

Malangpariwara.com
Perpustakaan Umum Kota Malang menambah koleksi dua manuskrip bersejarah pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) KE-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dua naskah tersebut adalah Nahwu dan Usadha yang diperoleh pada 20 Juni 2025 lalu dari warga.

Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispusipda), Yayuk Hermiati menjelaskan bahwa naskah Nahwu ditulis di media kertas Eropa dengan aksara arab dan Pegon. Ia menambahkan naskah tersebut berisikan mengenai pembahasan tata bahasa Arab yang dilengkapi dengan terjemahan interlinear bahasa Jawa.

Sedangkan, untuk naskah Usadha ditulis di media lontar dengan aksara Bali berbahasa Jawa. Usadha diperoleh pada 20 Juni 2025 dari warga Kota Lama yang berisikan mengenai pengobatan tradisional dengan komposisi identifikasi penyakit, sarana pengobatan, serta mantra-mantra.

naskah Usadha ditulis di media lontar dengan aksara Bali berbahasa Jawa.(Ist)

“Jadi memang ada yang punya. Naskah tsb hasil akuisisi yg bersumber dr APBD , dimana pemerintah daerah membeli dr masyarakat kota malang,” kata Yayuk, Sabtu (16/8/2025).

Yayuk menyebut bahwa harga akuisisi dilakukan melalui mekanisme Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Estimasi harganya berkisar mulai dari Rp.5 juta sampai Rp. 10 juta, tergantung masing-masing pemilik naskah.

“Kami tidak melihat medianya dari apa, tapi tergantung pemilik dan negosiasi. Kami juga punya HPS-nya,” ucapnya.

Untuk memastikan keaslian naskah, Yayuk menambahkan bahwa pihaknya memiliki tenaga ahli dari Universitas Airlangga (Unair). Ahli tersebut juga berperan mulai dari proses alih bahasa, alih media, hingga verifikasi keaslian naskah.

“Kalau memang tidak boleh diakuisisi, kami boleh alih media. Tetapi kalau boleh diakuisisi, kami akan mengajak dan didampingi oleh tenaga ahli. Jadi harus ada Filolog dari Unair,” jelasnya.

Dengan tambahan dua koleksi naskah baru ini, Perpustakaan Kota Malang kini memiliki total 31 naskah. Namun, baru 5 diantaranya secara resmi terdaftar di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yaitu, Surat Yusuf (lontar), Mambangul Ngulum (kertas), Ala-ayuning Tanggal (lontar), Primbon (daluwang), serta Nahwu (daluwang).

“Nomor 1-4 itu milik Dispusipda, hasil akuisisi. Sedangkan untuk Nahwu itu milik Ordo Karmel,” imbuhnya.

Yayuk menegaskan bahwa proses pendaftaran Perpusnas dilakukan secara bertahap, sehingga belum semua koleksi bisa langsung terdaftar.(Djoko W)