Grand Launching MBG, Kepada Bupati Sanusi, Makhrus Sholeh Pastikan Hanya 15 Ribu Menu Bergizi Lengkap

Kepada Bupati Sanusi, Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari, H. Makhrus Sholeh, SH., menegaskan komitmennya untuk memastikan gizi anak-anak tetap terpenuhi meskipun biaya per porsi hanya Rp 15 ribu.(Ist)
Rabu, 20 Agustus 2025
Malangpariwara.com – Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM., meresmikan pengiriman perdana Dapur Bergizi Gratis Nusantara (BGN) di Yayasan Hasyim Asy’ari, Kecamatan Gondanglegi, Selasa (19/8/2025). Program ini merupakan bagian dari dukungan terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar ribuan pelajar di Kabupaten Malang.
Dalam kesempatan itu, hadir pengusaha sukses sekaligus Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari, H. Makhrus Sholeh, SH., menegaskan komitmennya untuk memastikan gizi anak-anak tetap terpenuhi meskipun biaya per porsi hanya Rp 15 ribu.
“Menunya lengkap, ada protein, karbohidrat, sayur, buah, hingga susu. Semua sudah dihitung agar dengan Rp 15 ribu, kebutuhan gizi anak-anak kita tetap tercukupi,” ujar H. Makhrus Sholeh di hadapan Bupati Sanusi dan para tamu undangan.
Makhrus Sholeh menjelaskan, peluncuran dapur BGN di Gondanglegi adalah lanjutan dari program yang mulai dirintis sejak Februari 2025. Saat ini, 3.037 pelajar dari sekitar 30–40 sekolah di Gondanglegi telah menjadi penerima manfaat. Sementara di Bululawang, jumlah penerima manfaat sudah hampir 4 ribu pelajar.
Ada empat tujuan utama yang diusung melalui program ini, yaitu:
Satu, Mendukung penuh program Presiden Prabowo Subianto “Makan Bergizi Gratis”.
Dua, Membantu pelajar memperoleh makanan bergizi untuk mewujudkan Generasi Emas 2045.
Tiga,cMembuka lapangan pekerjaan, dengan melibatkan sekitar 50 relawan.
Empat, Menggerakkan roda perekonomian lokal melalui keterlibatan petani, UMKM, dan pemasok bahan kebutuhan pokok.
Bupati Malang, Sanusi, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan program tersebut menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas generasi muda.
“Program ini akan terus berjalan sebagai dukungan terhadap program Presiden kita, Pak Prabowo. Tujuannya jelas, agar kesehatan dan asupan nutrisi anak-anak kita tercukupi,” tegas Sanusi.
Sanusi juga mengapresiasi peluncuran perdana Dapur BGN yang digelar di desa kelahirannya, Gondanglegi. Ia berharap program ini dapat diperluas ke seluruh kecamatan di Kabupaten Malang.
Muhammad Chilmi Wahyudi, pihak yang turut menangani dapur BGN, menjelaskan bahwa ukuran porsi makanan disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa.

Porsi kecil untuk PAUD hingga kelas 3 SD/MI.
Porsi besar untuk pelajar kelas 4 SD/MI hingga SMA.
Hal ini sekaligus memastikan bahwa kebutuhan gizi sesuai usia anak tetap terpenuhi.
Acara grand launching ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng. Bupati Sanusi menyerahkan potongan tumpeng kepada Kepala Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Gondanglegi, Sutrisno.
Kasdim Kabupaten Malang, Mayor CZI Supaat, menyerahkan potongan tumpeng kepada Gus Badrul Arifin dari Ponpes Mansyaul Ulum.
Sedangkan H. Makhrus Sholeh menyerahkan potongan tumpeng kepada M. Chilmi Wahyudi.
Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat hadir dalam acara ini, antara lain Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mahila Suryadewi, Kepala Dinas Peternakan Dra. Eko Wahyu Widodo, M.Si., Kepala Dinas Pertanian Ir. Avicenna M. Saniputra, perwakilan Dinas Kesehatan Gunawan Djoko Untoro, Kabid SD Dinas Pendidikan Langgeng, serta Muspika Gondanglegi.
Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat dalam mewujudkan program gizi berkelanjutan.
Target Lebih Luas
Makhrus Sholeh menambahkan bahwa penerima manfaat program ini tidak hanya pelajar, namun nantinya juga akan diperluas kepada ibu hamil dan menyusui.
“Kami ingin memastikan bahwa generasi masa depan benar-benar terjamin gizinya. Meski hanya Rp 15 ribu, insyaAllah mencukupi, dan kami pastikan kualitasnya tetap terjaga,” tandasnya.
Dengan peresmian dapur BGN ini, Gondanglegi menjadi titik awal penguatan program gizi anak di Kabupaten Malang, yang diharapkan akan berkembang ke seluruh wilayah dan menjadi teladan nasional.(Djoko W)