Cafe Bunker Gedong Ijen, Cafe Unik Tengah Kota dengan Menu Ikonik Nasi Bunker

Cafe Unik Tengah Kota dengan Menu Ikonik Nasi Bunker.( Ist)
Kamis, 21 Agustus 2025
Malangpariwara.com – Menelusuri kuliner di Kota Malang tidak akan ada habisnya, mulai makanan tradisional, minuman sehat hingga cafe-cafe unik di Kota Malang. Salah satunya Cafe Bunker Gedong Ijen, dimana cafe ini menghadirkan peninggalan Belanda berupa Bunker yang dapat diakses untuk berbagai acara dan edukasi.

Pengelola Cafe Bunker Gedong Ijen, Muhammad Harris mengungkapkan bahwasanya didirikannya kedai ini sebagai ajang edukasi serta memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kegiatan kantor atau kegiatan lainnya.
“Kalau disebut kafe ya kafe, tapi juga bisa dibilang warung. Disini menjual secara lengkap mulai dari minuman, camilan hingga makanan berat,” jelas Harris, Rabu (20/8/2025).
Cafe Bunker sendiri menyediakan berbagai hidangan menu, termasuk hidangan bernuansa Eropa yang diberi sentuhan khas, seperti VOC Breakfast yang terdiri dari kentang, sosis dan sayuran. Hidangan ini dihadirkan sesuai dengan selera wisatawan negara yang sering mengunjungi cafe ini.
“Selain menu itu juga ada menu yang cocok untuk anak muda, chickhen black pepper, beef black pepper dan corden bleu,” ujarnya.
Harris menyebut Cafe Bunker juga memiliki menu paling ikonik dengan nama “Nasi Bunker”. Uniknya, menu ini tercipta karena ketidaksengajaan sebelum cafe ini ramai dikunjungi. Harris menceritakan bahwasanya menu ini muncul saat soft opening, yang dimana menu di Cafe Bunker masih terbatas.
“Pas soft opening, ada pengunjung yang menanyakan ada makanan apa tidak, nah saat itu saya nyeplos mau nggak Nasi Bunker dengan nasi dan telur ala-ala barendo yang dibanderol Rp.17.000,” pungkasnya.
Tak disangka, menu yang lahir dari ketidaksengajaan itu justru menjadi ikon makanan yang paling laris di Cafe Bunker itu.
Memiliki Spot yang tidak dimiliki oleh kafe lain, Bunker di kafe tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan, Harris sempat kaget lantaran tempatnya menjadi daftar wisata yang dikunjungi selain Bromo.
“Saya sempat kaget, lantaran ada tamu yang list perjalanannnya ke Malang hanya ke Bromo dan Cafe Bunker ini,” tambahnya.
Meskipun kerap dikunjungi dengan pengunjung mancanegara, Harris belum memiliki karyawan yang fasih berbahasa asing. Meskipun begitu para tamu mancanegara dilayani secara langsung oleh dirinya sendiri. Namun, Harris berencana akan menggandeng relawan Internasional seperti yang di terapkan oleh De Karanganyar yang ada di Blitar.
“De Karanganyar di Blitar itu ada volunteer dari luar negeri. Mereka juga menjadi waiters, bartender tanpa dibayar. Nah, saya sudah kerjasama dengan mereka nantinya akan ada 4 bule yang akan kerja disini,” tegas Harris.
Cafe Bunker Gedong Ijen sendiri beroperasi setiap hari, Senin sampai Jumat beroperasi pukul 10.00 sampai 23.00 WIB sedangkan Sabtu sampai pukul 00.00 WIB dan Minggu buka lebih awal pukul 07.00 WIB.
“Kalau kafe mewah bisa dibangun siapa saja. Tapi kalau membangun cafe dengan bunker, nah itu yang berbeda,” tandasnya.( Djoko W)