Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Buka Karnaval Budaya Kota Lama, Angkat Kearifan Lokal Jawa-Madura

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, menilai tema kolaboratif antara budaya Jawa dan Madura ini punya daya tarik tersendiri.(Djoko W)
Sabtu, 13 September 2025
Malangpariwara.com – Kawasan Kota Lama Malang semarak dengan gelaran Karnaval Budaya bertema kearifan lokal, Sabtu (13/9/2025).
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, menilai tema kolaboratif antara budaya Jawa dan Madura ini punya daya tarik tersendiri.
“Penampilan di karnaval Kota Lama ini menampilkan banyak sekali kearifan lokal, disini penggabungan antara budaya Jawa dan Madura,” kata Wahyu usai memberangkatkan karnaval di Kota Lama.
Menurutnya, karnaval budaya ini tidak hanya menjadi wadah berkesenian, tetapi juga memiliki kontribusi pada perputaran ekonomi masyarakat.
“Ini bagian seribu event. Seribu event ini bisa dikategorikan event yang memiliki efek bagi semuanya seperti perekonomian di UMKM, pengenalan budaya pada tema dan sebagainya,” ucap Pak Mbois itu.
Sementara itu, Ketua RW setempat yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Nurul Faridawati, menegaskan tujuan utama karnaval adalah menjaga agar budaya dan seni di Kota Malang tetap lestari.
“Notabene di RW saya hampir 80 persen itu Madura. Makanya kesenian itu tadi, tari budaya itu saya gabung antara Jawa dan Madura, saya gabung jadi satu,” jelasnya.
Politisi Gerindra itu menyebut, meski tinggal di Malang, adat Madura tetap harus dijaga.
Nurul menyampaikan, tahun ini terdapat 12 grup kesenian yang tampil, sedikit berkurang dari tahun sebelumnya karena sebagian mengikuti karnaval lain. Ia juga memastikan bahwa pelaksanaan karnaval tetap ramah masyarakat.
“Saya ikut Pak Wali, memang saya tidak perbolehkan untuk menggunakan sound horeg,” tegasnya.
Tak hanya suguhan budaya, karnaval juga diramaikan dengan bazaar kuliner UMKM warga sekitar. Sebanyak 53 stan hadir, menyajikan berbagai menu seperti nasi jagung, seafood, hingga sosis bakar.
Nurul mengatakan bahwa masyarakat yang ingin berjualan membayar sebesar Rp. 50.000 per stan.
“Selain karnaval kami juga ada UMKM sebanyak 53 stan. Selain meningkatkan seni budaya mengentas dan mengubah mindset agar lebih baik,” pungkasnya.(Djoko W)