BI Malang Gelar Pelatihan Cinta Bangga Paham Rupiah, Ajak Guru Jadi Agen Edukasi Literasi Keuangan

BI Malang Gelar Pelatihan Cinta Bangga Paham Rupiah, Ajak Guru Jadi Agen Edukasi Literasi Keuangan dan menandatangani kerjasama MoU.(Djoko W)
Selasa, 7 Oktober 2025
Malangpariwara.com – Ratusan guru dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Malang mengikuti kegiatan pelatihan bertajuk Training of Trainers (ToT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah. Acara yang digelar Bank Indonesia (BI) Malang ini berlangsung di Hotel Grand Miami, Kepanjen, Selasa (7/10/2025).
Sebanyak 110 guru dari SD, SMP, hingga SMA/SMK se-Kabupaten Malang mengikuti pelatihan ini untuk memperkuat pemahaman mengenai nilai dan makna Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa.

Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Siti Nurfalinda mengatakan, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang Rupiah melalui peran strategis guru.
“Guru ini adalah mentor dan teladan. Pastinya lebih mengena kepada anak didik,” jelasnya. Melalui guru, nilai cinta, bangga, dan paham terhadap Rupiah bisa disampaikan dengan cara yang lebih dekat dan mudah dimengerti siswa.
ToT CBP Rupiah merupakan program edukatif yang diinisiasi BI untuk membekali guru dengan pengetahuan dan keterampilan mengajarkan pentingnya Rupiah kepada siswa. Melalui pelatihan ini, guru diharapkan menjadi agen edukasi dalam menanamkan nilai cinta, bangga, dan paham terhadap Rupiah.
Nurfalinda menjelaskan, kegiatan serupa akan digelar secara bertahap di seluruh wilayah Kabupaten Malang.
“Ini baru yang pertama untuk Kabupaten Malang. Kalau kemarin kan kita sudah mengadakan di Kota Malang, di Kota Batu. Nah ini Kabupaten Malang ini, karena luasannya juga cukup lumayan, jadi ini kita yang pertama” tambahnya.
Kegiatan pelatihan ini disusun dengan metode interaktif seperti ceramah, diskusi kelompok, dan simulasi pengajaran.
Materi yang diberikan mencakup sejarah Rupiah, kebijakan moneter, cara mengenali keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang), hingga cara merawat uang dengan 5J (Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan distaples, Jangan diremas, Jangan dibasahi).

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwaji, menilai keterlibatan guru dalam program ini sangat penting karena guru menjadi ujung tombak transformasi nilai di sekolah.
“Karena guru itu kan mentransformasikan kepada para siswanya banyak. Sehingga program Cinta, Bangga, dan Paham terhadap rupiah ini melalui guru itu kan akan cepat ditransformasikan kepada para siswanya. Sehingga mampu memanfaatkan, memposisikan, dan menggunakan rupiah dengan sebaik-baiknya,” terangnya.
Suwaji menambahkan, guru nantinya dapat mengintegrasikan nilai literasi keuangan ini dalam kegiatan belajar mengajar. Bisa disisipkan tentang literasi keuangan.
“Jadi pendidikan itu kan transformasi knowledge-nya termasuk bagaimana penguatan literasi dan numerasinya. Nah literasi itu termasuk salah satunya dalam hal ini keuangan,” imbuhnya.
Dijelaskan juga, BI Malang akan terus memperkuat literasi CBP Rupiah melalui kegiatan lain, termasuk pelatihan untuk pelaku usaha di pasar-pasar besar. Selain memberikan edukasi, BI juga akan memfasilitasi alat pendeteksi uang (money detector) agar pelaku usaha lebih mudah mengenali keaslian Rupiah.

Menurut Nurfalinda, kegiatan edukasi seperti ini juga menjadi bagian dari upaya menekan peredaran uang palsu.
Masyarakat harus bisa waspada terhadap uang palsu.
“Nah itu kenapa kok kita CBP ini kita upayakan terus menerus, enggak berhenti sampai di sini,” tutupnya.(Djoko W)