8 Oktober 2025

Wali Kota Malang Targetkan Proyek Pelebaran Jembatan KH Malik Dalam, Rampung November

img_1759846161189

Walikota Malang meninjau proyek jembatan KH Malik Dalam, Kelurahan .Buring.(Djoko W)

Selasa, 7 Oktober 2025

Malangpariwara.com – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat melakukan tinjauan langsung ke proyek jembatan KH Malik Dalam, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (7/10/2025).

Saat peninjauan, tampak sebuah alat berat dikerahkan untuk pemasangan tiang pancang.

Wahyu menjelaskan, pelebaran jembatan ini sangat mendesak karena selama ini, jembatan KH Malik menjadi titik penyempitan (bottleneck) bagi kendaraan yang melintas dari arah jembatan Kedungkandang menuju kawasan dalam kota.

“Selama ini jembatan KH Malik jadi bottleneck karena jalannya sudah lebar, tapi begitu sampai jembatan malah menyempit. Ini yang kita pelebar agar arus kendaraan bisa lebih lancar,” kata Wahyu, Selasa (7/10/2025).

Wahyu menjelaskan bahwa proyek ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat dan hasil survei lapangan dari Pemkot Malang bersama Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP).

Pelebaran dilakukan masing-masing 5 meter dari sisi kanan maupun kiri, lengkap dengan pembangunan trotoar untuk pejalan kaki. Saat ini, progres pengerjaannya telah mencapai 20 persen dan akan ditargetkan rampung November 2025.

“Akses kendaraan akan lebih lancar karena jalan tidak lagi sempit. Kami targetkan akan selesai November ini,” terang Wahyu.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menegaskan bahwa proyek dilakukan secara bertahap agar meminimalisir kemacetan. Pemkot juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang dalam pengaturan lalu lintas.

“Pengerjaan sebagian besar dilakukan malam hari untuk mengurangi kemacetan. Tapi hari ini dipasang tiang pancang, jadi dilakukan siang hari agar terlihat jelas,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DPUPRPKP, Dandung Djulharjanto menambahkan bahwa pelebaran jalan ini dilakukan karena Jalan KH Malik kini menjadi jalur utama masyarakat, bukan lagi sekedar jalan alternatif.

Pertumbuhan kawasan perumahan di wilayah tersebut menjadikan volume kendaraan meningkat signifikan.

“Sekarang jalan KH Malik menjadi jalan utama, karena itu pelebaran jalan sangat diperlukan untuk mengurai kepadatan,” tegasnya.

Dandung menjelaskan bahwa 5 meter pelebaran jalan ini, 2 meternya digunakan untuk trotoar sedangkan 3 meter difungsikan sebagai jalan kendaraan. Saat ini, proses pemasangan 32 tiang pancang tengah dilakukan, masing-masing sudut jembatan akan diperkuat dengan 8 pilar utama.

“Pekerjaan masih sesuai jadwal. Setelah pemasangan tiang pancang selesai, kami lanjutkan dengan pembesian, pengecoran, dan terakhir pengaspalan,” pungkasnya.(Djoko W)