Masih ada Penolakan Warga Dishub: Jalan Tembus Griya Santa Solusi Urai Lalin di Candi Panggung

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra.(Ist)
Kamis, 16 Oktober 2025
Malangpariwara.com – Kemacetan menjadi salah pekerjaan rumah yang masih harus dituntaskan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Pasalnya, peningkatan aktivitas lalu-lintas menjadi hal yang tidak dapat dipungkiri di Kota Malang, salah satunya di Jalan Candi Panggung.
Seperti yang diketahui, ruas Jalan Candi Panggung merupakan salah satu jalan di Kota Malang dengan aktivitas lalu-lintas yang padat. Padahal hanya memiliki lebar jalan sekitar 6 meter.
Selain padatnya pemukiman, ruas jalan tersebut juga menjadi jalur alternatif menuju Jalan Soekarno-Hatta dari wilayah Dinoyo atau Karangploso, begitu juga sebaliknya.
Tak hanya itu, berada di sekitar wilayah kampus, ruas jalan itu juga menjadi tumpuan mobilitas mahasiswa. Catatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, derajat kejenuhan lalu-lintas di jalan itu sudah hampir menyentuh angka 1.
_”Jadi sudah di rentang angka 0,8 hingga 0,9 sekian. Itu sudah sangat padat,” _ujar Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Kamis (16/10/2025).
Padahal, menurut pria yang akrab disapa Jaya ini, idealnya derajat kejenuhan harusnya berkisar di 0,5 hingga maksimal 0,7, untuk aktivitas lalu-lintas yang lancar.
“Kalau 0,2 itu terlalu lengang ya. Jadi idealnya sekitar 0,5 hingga 0,7 lah,” imbuh Jaya.
Sehingga menurut Jaya, saat ini ruas Jalan Candi Panggung membutuhkan jalan alternatif. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat mengurangi beban lalu-lintas.
“Kemudian di Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) juga sudah penuh. Jadi, di daerah sana memang sangat dibutuhkan jalan-jalan alternatif lainnya untuk mengurangi beban lalu lintas,” terang Jaya.
Di sisi lain, sebenarnya telah ada rencana untuk pembangunan jalan tembus. Yakni membangun ruas jalan baru yang melintas di Jalan Simpang Candi Panggung dan Perumahan Griya Santa, Kelurahan Mojolangu.
Pantauan di lokasi, ada lahan kurang lebih sepanjang 500 meter dengan lebar 10 meter, dan telah disiapkan sebagai jalan alternatif. Namun, pembangunan jalan alternatif masih belum dapat direalisasikan karena ada penolakan.
_”Iya, benar. Lebarnya memang sekitar 10 meter.
Makanya itu sangat potensial jadi jalur alternatif, terutama bagi kendaraan dari arah Candi Panggung. Jalan itu bisa mengurangi volume kendaraan di sekitar situ,” pungkasnya.(Djoko W)