Tidak Hanya Fokus pada Ibu, Program Pengentasan Stunting UMM di NTT juga Libatkan Ayah

Berita21 views

Kamis, 23 Oktober 2025

Malangpariwara.com – Stunting masih menjadi tantangan besar di Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu upaya nyata datang dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program Profesor Penggerak Masyarakat yang salah satu timnya dipimpin oleh Prof. Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.

Program yang dimulai sejak Oktober 2025 ini menyasar tiga kluster penting: kader kesehatan dan kader BKKBN, kelompok ayah, serta kelompok ibu tangguh.

Menurut Yoyok, program ini tidak hanya fokus pada penanganan kesehatan, tetapi juga pada aspek ketersediaan air bersih. Program ini dilaksanakan di Desa Nusa, Timor Tengah Selatan. Adapun program ini bekerja sama dengan BKKBN serta pemerintah desa dan kecamatan untuk menggerakkan masyarakat menemukan titik-titik sumber air baru. Ketersediaan air bersih menjadi faktor penting dalam mengatasi stunting di desa.

Program yang dijalankan mencakup berbagai pendekatan. Untuk kluster ibu, fokus utamanya adalah membangun keyakinan diri agar para ibu mampu menghadapi tantangan dalam merawat anak dengan stunting.

“Sering kali ibu-ibu mengalami rasa apatis atau pasrah. Melalui program ‘Ibu Tangguh dengan Keluarga Stunting’, kami ingin menumbuhkan keyakinan bahwa mereka bisa mengatasi masalah ini dalam keluarga masing-masing,” tambahnya.

Sementara itu, keterlibatan ayah juga menjadi perhatian khusus. Keterlibatan ayah dan ibu yang seimbang akan memberikan pengasuhan yang lebih baik, sehingga semakin memperkuat upaya penanganan stunting di Desa Nusa.

Selama ini ayah lebih banyak diposisikan sebagai pencari nafkah. Namun, dalam program ini ayah didorong untuk berperan aktif dalam pengasuhan dan pendampingan anak.

Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu warga mengungkapkan rasa syukur atas hadirnya UMM di desa mereka.

“Kami sangat senang dengan kegiatan ini. Program ini memuaskan dan menyenangkan. Kami bisa melanjutkan pendampingan dalam posyandu, penyuluhan, serta mendampingi anak-anak stunting, ibu hamil, dan ibu nifas. Terima kasih kepada UMM yang sudah datang ke Desa Nusa. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk desa kami ke depan,” tuturnya. (Djoko W)