Lewat AICONIC 2025, Polinema Bahas Peran AI dan Digital Marketing dalam Dunia Bisnis

Malangpariwara.com – Politeknik Negeri Malang (Polinema) terus memperkuat peran pendidikan vokasi di tengah gempuran kecerdasan buatan. Lewat AICONIC (Academia-Industry Connection in Class) 2025, Jurusan Administrasi Niaga menggelar forum bertema “AI and Digital Marketing: Transforming Businesses through Intelligent Technologies”, Senin (3/11), di Auditorium Teknik Sipil lantai 8 secara hybrid.

Empat pemateri hadir dalam kegiatan ini, yakni Achmad Aditya, Ph.D. (Staf Khusus Wakil Presiden RI & Co-Founder Kedai Reka), Aaron Tham, PhD (University of the Sunshine Coast, Australia), Heny Tri Purnaningsih, S.E., M.I.Kom. (Marketing Associate PT Elit Plonir Inovasi Cerdas), dan Assoc. Prof. Abdullah Helmy, Ph.D. (Dosen Prodi Usaha Perjalanan Wisata Polinema).

Ketua Jurusan Administrasi Niaga, Drs. Zubaidi, M.Pd., menyebut AICONIC menjadi bukti nyata sinergi dunia akademik dan industri.

“AICONIC bukan hanya forum berbagi ilmu, tetapi juga bukti bahwa kampus vokasi mampu memperluas jaringan kolaborasi hingga ke tingkat internasional,” ujarnya.

Kegiatan dibuka dengan penandatanganan kerja sama antara Polinema, University of the Sunshine Coast, dan PT Elit Plonir Inovasi Cerdas. Kolaborasi ini memperkuat posisi Polinema dalam membangun jejaring global di bidang teknologi dan bisnis digital.

Dalam sesi materi pertama, Achmad Aditya menekankan pentingnya kesiapan talenta digital di Indonesia. Menurutnya, percepatan adopsi AI harus diimbangi peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi.

Sementara itu, Aaron Tham membahas AI sebagai alat bantu penelitian dan inovasi di sektor pariwisata dan bisnis. Ia menyoroti pentingnya menjaga etika dan tanggung jawab sosial dalam penerapan AI di dunia akademik.

“Teknologi AI harus dimanfaatkan untuk meningkatkan inovasi, tetapi tetap dengan mempertimbangkan etika dan tanggung jawab sosial,” ungkapnya.

Pemateri ketiga, Heny Tri Purnaningsih kemudian menjelaskan perubahan besar di dunia pemasaran digital akibat AI. Mulai dari email marketing hingga targeted advertising, teknologi kini memungkinkan promosi yang lebih terukur. Namun ia menekankan pentingnya menjaga privasi dan kepercayaan pengguna di tengah kemajuan data-driven marketing.

Terakhir, forum diisi oleh Assoc. Prof. Abdullah Helmy yang menyoroti penerapan Triple Helix Model, kolaborasi kampus, industri, dan pemerintah, dalam memperkuat sektor pariwisata berbasis teknologi.

“Teknologi terus berkembang dan Kota Malang masih menghadapi tantangan dalam menggiatkan pariwisata. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara kampus, industri, dan pemerintah agar lahir inovasi dari riset, akses terhadap real-world data, dan kesesuaian keterampilan dengan kebutuhan pasar,” jelasnya.

AICONIC 2025, diikuti mahasiswa dari berbagai jurusan, baik secara luring maupun daring. Antusiasme peserta terlihat dalam sesi tanya jawab interaktif yang menutup kegiatan tersebut.(Djoko W)