AI Jadi Design Baru? Malang Fashion Week 2025 Angkat Tema Vectra

Malangpariwara.com – Kota Malang kembali menarik perhatian acara Malang Fashion Week (MFW) ke-8 tahun 2025 yang berlangsung di Malang City Point pada Kamis (6/11/2025)

Ajang tahunan yang pertama kali digelar pada 2018 ini terus berkembang pesat, baik dari segi konsep acara maupun jumlah desainer yang berpartisipasi.

Agus Sunandar, S.Pd., M.Sn., atau yang akrab disapa Samsuga, selaku pendiri MFW (ist)

Dr. Agus Sunandar, S.Pd., M.Sn., atau yang akrab disapa Samsuga, selaku pendiri MFW sekaligus Dosen Fashion Universitas Negeri Malang, menjelaskan bahwa tahun ini MFW menghadirkan desainer dari berbagai jenjang, mulai dari pemula hingga profesional.

“Tahun ini ada 98 desainer profesional dan 218 desainer pemula, mulai dari mahasiswa hingga lulusan SMK. Ini yang menjadi ciri khas MFW, karena kami ingin memberi ruang yang sama antara desainer pemula dan profesional,” ujarnya

Mengusung tema ‘Vectra’ yang diambil dari istilah ‘Vector’ dalam dunia digital, MFW 2025 menyoroti bagaimana teknologi, terutama Artificial Intelligence (AI), memengaruhi perkembangan industri fashion.

“Konsep MFW kali ini adalah perpaduan antara AI dan Vectra. Kata ‘Vectra’ berasal dari ‘Vector’, istilah yang sering dipakai di dunia digital. Kita ingin menunjukkan bagaimana dunia fashion kini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat,” jelas Samsuga

Menurut Samsuga, kehadiran teknologi telah mengubah banyak hal, mulai dari proses desain hingga produksi busana

“Kami ingin para pelaku industri dan pengrajin menyadari bahwa ke depan, dunia fashion akan banyak mengalami perubahan karena perkembangan teknologi. Itu misi utama kami tahun ini,” tambahnya

Ia juga menyoroti empat isu utama yang saat ini menjadi perhatian industri fashion nasional, yaitu AI atau digitalisasi, keberlanjutan (sustainability), wastra, dan modest wear.

“Empat isu penting dalam pengembangan fashion saat ini adalah digitalisasi atau AI, sustainability, wastra, dan modest wear,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Samsuga menambahkan bahwa modest wear kini menjadi tren global.

“Sekarang bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia, tren busana sopan dan tertutup semakin berkembang. Ini bukan busana muslim, tapi lebih ke konsep modest wear,” katanya.

Ketua Dekranasda Kota Malang, Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat, (Ist)

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Malang, Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat, mengungkapkan kebanggaannya terhadap karya para desainer muda yang sudah menembus pasar internasional

“Desain-desain dari Malang sudah diterima di Korea dan bahkan dikurasi untuk tampil di Paris Fashion Week. Setiap desainer punya ciri khas yang unik,” ujarnya.

Di akhir acara, Hanik berharap MFW bisa terus digelar setiap tahun dan menjadikan Kota Malang sebagai barometer fashion kreatif di Indonesia.( Djoko W)