Tim Dosen Polinema Kembangkan Sistem Digital untuk Optimalkan Event Bersepeda

Malangpariwara.com – Tim dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengembangkan sistem digital untuk mengoptimalkan pengelolaan event bersepeda.

Pengembangan ini bekerja sama dengan komunitas sepeda lipat Ngalam Folding Bike (NFB).

Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas berbagai permasalahan penyelenggaraan event sepeda yang selama ini masih mengandalkan sistem manual.

Ketua tim, Ir. Rudy Ariyanto, S.T., M.Cs., mengungkapkan bahwa sistem manual sering menimbulkan berbagai kendala.

Mulai dari pendaftaran peserta yang memakan waktu, verifikasi pembayaran yang lambat, hingga antrean panjang saat check-in di lokasi acara.

“Dengan sistem digital terintegrasi, seluruh proses dapat berlangsung lebih cepat, efisien, dan minim kesalahan,” ujarnya.

Sistem yang dikembangkan menawarkan sejumlah fitur utama, di antaranya pendaftaran peserta online, validasi pembayaran otomatis melalui payment gateway.

Disertai juga check-in menggunakan QR Code, dan dashboard manajemen yang dapat memantau data peserta dan transaksi secara real-time.

Dengan fitur-fitur tersebut, panitia memiliki kendali penuh dalam pengelolaan event, sementara peserta memperoleh kemudahan dalam proses registrasi dan kehadiran.

Komunitas NFB, yang dikenal aktif menggelar event sepeda berskala nasional seperti Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas) ataupu M-Series menyambut baik inovasi ini.

Transformasi Sistem Digital

Ketua NFB, Misbachul Munir, SH., MKn., menilai bahwa penerapan sistem digital akan menjadi lompatan besar dalam pengelolaan event komunitas.

“Transformasi digital ini bukan hanya memudahkan panitia, tetapi juga meningkatkan kenyamanan peserta. Kami berharap NFB bisa menjadi contoh bagi komunitas sepeda lain di Indonesia,” katanya.

Program ini dilaksanakan mulai Maret hingga Oktober 2025.

Menurut anggota tim, Ahmadi Yuli Ananta, S.T., M.M., keterlibatan komunitas sangat penting dalam proses pengembangan.

“Kami menggunakan pendekatan Agile Development, sehingga setiap tahapan desain, uji coba, hingga implementasi dilakukan bersama mitra. Hal ini memastikan sistem benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” jelasnya.

Melalui program ini, Polinema berharap dapat mendorong transformasi digital berbasis komunitas di bidang olahraga dan sport-tourism.

Inovasi ini juga diyakini mampu memberikan dampak pada sektor pariwisata, mengingat event sepeda kerap menarik ribuan peserta dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.

Dengan pengelolaan yang lebih profesional, Malang berpotensi memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi utama event bersepeda di Indonesia. (Djoko W)