Rektor UB: Saya Pastikan SMUB 2019-2020 Jurdil Tidak Ada Jalur Lewat Belakang


MALANG – Hari ini suasana Universitas Brawijaya (UB) Senin (15/07/ 2019) tidak seperti biasanya didalam kampus sejak pagi kendaraan roda empat memadati setiap ruas jalan di semua Fakultas sehingga banyak Dosen , karyawan yang terlambat masuk karena terjebak kemacetan.

Hal ini terjadi mulai pagi hingga pukul 12. 00 Wib karena bertepatan ujian seleksi Jalur mandiri yang diikuti 13.073 calon mahasiswa baru.

Usai melakukan kunjungan dan sidak di beberapa kelas para pejabat Rektorat menggelar jumpa pers .

Dari keterangan Pers Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, dari 13.073 jumlah tersebut, peserta saintek sebanyak 7.371 orang, soshum 5.416 orang dan campuran 286 orang.

Untuk seleksi mandiri ini, UB menyiapkan 669 ruang, 1.338 orang pengawas, dan 33 penanggung jawab ruang. Dijaga ketat, setiap 10 peserta tes diawasi oleh satu pengawas.

“Dari 600 ruang itu tidak ada CCTV. Tapi pengawas 1 mengawasi 10, noleh ketahuan,” ujar Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS meyakinkan.

Nuhfil menegaskan, penerimaan mahasiswa baru di UB tidak ada jalur belakang. Seperti yang diketahui, penerimaan mahasiswa baru kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yakni mengiming-imingi masuk ke perguruan tinggi melalui jalur gelap.

“Perlu saya sampaikan di sini, tidak ada yang masuk lewat belakang dan yang lainnya. Kalau ada itu bohong, itu palsu ( Hoax). Mohon informasikan kepada masyarakat bahwa jangan percaya hal-hal yang demikian.

Tidak ada iming-iming. Kalau ada calo akan kita laporkan kepada pihak yang berwajib,” tandasnya.

Nuhfil sendiri sudah dua kali mengeluarkan surat imbauan mengenai hal ini. “Berulang-ulang saya sampaikan, tidak ada yang masuk lewat jalur belakang,” tegasnya sekali lagi.

Perlu diketahui, kuota jalur mandiri ditetapkan sebanyak 3.395 yang terbagi dalam 75 prodi (lima di antaranya prodi Program Studi di Luar Kampus (PSDKU) UB Kediri).

Untuk saintek, peminat terbanyak pada prodi pendidikan dokter, sedangkan soshum pada prodi ilmu hukum.

Seleksi mandiri tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya (2017-2018). Tahun sebelumnya tidak ada tes tulis, siswa cukup mendaftar jalur mandiri dengan syarat pernah tes SBMPTN.

Hasil nilai SBMPTN digunakan untuk menentukan diterima atau tidaknya sebagai mahasiswa jalur mandiri.

Untuk penerimaannya, selain ujian ada pertimbangan lain, yakni jalur prestasi non akademik, termasuk hafizh Alquran.

“Diupload langsung oleh mereka. Ada bukti, buat pernyataan. Kalau itu bohong didiskualifikasi nanti dan diverifikasi,” katanya.

Untuk hafizh Alquran, ketentuannya mulai dari 5 Juz, 10 Juz, 20 Juz, hingga 30 Juz.

Khusus Seleksi Mandiri Program Difabel (SMPD), tes akan dilaksanakan besok Selasa (16-18 Juli 2019). Tes meliputi wawancara dan ujian berbasis komputer.

Peserta difabel yang mendaftar sebanyak 37 orang terdiri atas 14 peserta tuli, 3 tunanetra, 10 tunadaksa, 7 ADHD, 1 tuli-tunagrahita, dan 2 tunagrahita-ADHD.

Hasil tes jalur mandiri ini akan diumumkan pada 20 Juli 2019 mendatang.

Sebagai informasi kepada masyarakat, ada kemacetan di sekitar UB lantaran adanya tes mandiri ini. Disarankan untuk mencari alternatif jalan lain jika sedang terburu.

“Saya minta maaf jika ada kemacetan disekitar wilayah terdampak UB. Setelah dhuhur dipastikan sudak kembalilancar,” oungkas Nuhfil Hanani. (JKW)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *