TKD Malang Raya Resmi Dibubarkan, Partai Koalisi Pilih Kawal Janji Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin
MALANG – Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Malang Raya resmi dibubarkan ditandai dengan tasyakuran potong tumpeng disaksikan semua perwakilan dari partai koalisi, tim relawan dan simpatisan, Minggu (28/07/2019).
Dengan dibubarkannya TKD Malang raya Itu menandakan tugas dari tim pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin telah selesai.
Meski begitu, TKD Kota Malang memilih tetap mengawal sederet janji kampanye pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode lima tahun ke depan itu.
Satu persatu perwakilan dari partai memberikan sekapur sirih seperti PDIP, Golkar Sofyan Edi Jarwoko, PKB Damanhuri, Nasdem Hanan Jalil, Hanura Gama dan 4 partai lainnya dari PKPI, PSI, Perindo dan PPP.
Semua Perwakilan partai menyampaikan hal yang sama, tim pemenangan boleh bubar tetapi mereka sepakat untuk terus mengawal Jokowi Amin hingga 5 tahun kedepan.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kota Malang, Ahmad Wanedi menyampaikan, sederet janji kampanye pasangan Jokowi-Ma’ruf dipastikan terus dikawal. Tiga poin yang paling menjadi perhatian adalah program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Mahasiswa, dan Kartu Sembako Murah.
“Program sebagaimana dijanjikan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin akan terus kami kawal agar tepat sasaran. Utamanya untuk di daerah Malang Raya, dan Kota Malang secara khusus,” ujarnya.
Wanedi menyebut, selain tiga program unggulan itu, masih ada banyak program lain yang akan dikawal bersama. Dengan harapan, janji kampanye yang dibuat dapat dituntaskan dan membuat masyarakat merasakan manfaatnya.
“Sebagaimana harus kita ingat juga, Pak Prabowo dan Pak Jokowi juga sudah sepakat membangun bangsa. Maka yang ada ditingkat daerah juga harus memiliki semangat yang sama membangun bangsa,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko yang hadir sebagai partai koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin menjelaskan, masih ada banyak yang harus dikawal setelah pesta demokrasi usai.
Salah satu yang paling penting menurutnya adalah menjaga rasa persatuan untuk pembangunan masa mendatang.
“Tim bubar secara organisasi. Tapi semua harus tetap bergandengan tangan untuk membangun bangsa,” terang pria yang kini menjabat sebagai N2 Kota Malang.(*) (JKW)