Luar Biasa !!!, Maba PK2MU UB, Pecahkan Rekor Muri dan Musium Rekor Dunia Musik Perkusi

MALANG – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PK2MU) hari pertama Selasa, (13/08/2019), Universitas Brawijaya (UB) diramaikan oleh pemecahan musium rekor Dunia yakni pagelaran musik perkusi dengan peserta terbanyak. Jumlah mahasiswa baru yang terlibat dalam perkusi tersebut sebanyak 14.950 mahasiswa.

Untuk diketahui, Rekor yang sudah pernah tercatat sebelumnya sebanyak 11 ribu peserta. Akan tetapi, Andre Purwandono selaku Manager Operasional Musium Rekor Indonesia ( MURI ) menyatakan bahwa kegiatan tersebut tidak layak untuk dijadikan sebuah rekor Indonesia. Akan tetapi, layak dijadikan rekor dunia.

“Dengan sangat menyesal, kami tim Museum Rekor Indonesia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kegiatan hari ini menurut kami tidak layak untuk dijadikan sebuah rekor Indonesia karena bagi kami kegiatan hari ini sangat layak diganjar sebuah rekor dunia,” ujar
Andre saat mengumumkan hasil pantauan dan penilaian di atas panggung di hadapan
14.950 mahasiswa baru UB.

Dikatakan Andre, bahwa Rekor MURI tersebut merupakan rekor yang ke-9105 dihitung sejak tahun 1990-an.Hal seperti UB ini merupakan contoh positif yang hatus ditonjolkan di dunia luar.

“Yang mana kita bisa sama-sama tahu dewasa ini bangsa kita sedang krisis mental dan moral. Justru kegiatan positif itu bisa membangun mental kita untuk menjadi manusia yang baik. Kita bisa berkontribusi untuk indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS menyatakan, kegiatan ini diharapkan membentuk mindset mahasiswa baru untuk bersaing di kelas dunia. Seperti yang diketahui, UB kini diharapkan oleh Kemenristekdikti untuk menjadi kampus kelas dunia dalam kurun waktu 5 tahun.

“Brawijaya ini oleh Kementerian diharapkan menjadi kampus kelas dunia dan dalam kurun 5 tahun ini Brawijaya diharapkan rankingnya kurang dari 505 oleh karena itu mindset mahasiswa juga perlu dibentuk melalui pemecahan rekor dunia,” tandas Nuhfil.

Dalam pemecahan musium rekor dunia bermain perkusi dengan peserta terbanyak ini, mahasiswa baru menggunakan alat-alat sekolah, di antaranya sempoa, papan dada, dan sepasang tongkat semaphore.

“Kita menggunakan alat sekolah karena khas dan belum ada pemecahan rekor sebelumnya yakni perkusi dengan lagu gebyar, dengan alat sekolah, dikolaborasikan dengan paduan suara dan band,” beber Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB, Prof Dr Drs Abdul Hakim MSi.

Ia menyampaikan, PK2MU pada umumnya hanya mob menggunakan kertas atau payung yang membentuk suatu kata-kata tertentu atau lambang tertentu.

“Itu sudah biasa. Brawijaya ingin tampil lain dari yang lain,” tukas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB.(*) ( JKW )

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *