Optimalkan Upaya-Upaya Green Economy Melalui Inovasi di Era Agroindustri 4.0, FTP UB Gelar ICGAB Ke 3
Pemateri ICGAB foto: Djoko Winahyu
MALANG – Setelah sukses dalam dua tahun terakhir, FTP berhasil menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang Green Agro-Industry dan Bioekonomi (ICGAB) dan dihadiri oleh para peserta internasional. Pada tahun ketiga ini, FTP UB kembali membahas topik-topik yang lebih luas terutama berkaitan dengan “Mengoptimalkan upaya-upaya Green Economy melalui Inovasi di Era Agroindustri 4.0 untuk Memperkuat Pembangunan Berkelanjutan”. Hal ini tertujuan untuk memberikan ruang yang lebih luas dan lebih banyak kesempatan kepada para peserta untuk mengeksplorasi, berbagi dan berkontribusi lebih lanjut di bidang tersebut.
Selain itu kolaborasi transdisiplin dengan melibatkan beberapa stakeholder menjadi sangat penting untuk menjamin agar agroindustri 4.0 yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat tercapai.
“Oleh karena itu, Universitas Brawijaya (UB) melalui Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) sangat bangga bisa kembali menyelenggarakan International Conference on Green Agro-Industry and Bio-economy (ICGAB) yang ketiga,” ujar dosen fakultas peternakan sekaligus pakar pendidikan UB, Prof. Dr. Hendrawan Sutanto, M.Rur., Sc, dalam sambutannya mewakili rektor UB di pembukaan ICGAB di Ijen Suites hotel, Senin (26/08/2019).
Tujuan ICGAB sendiri adalah sebagai wadah desiminasi hasil penelitian, inovasi teknologi, penelitian dan teknologi terbaru, serta sarana untuk bertukar gagasan, bertukar cerita sukses dan menciptakan kolaborasi riset antara peserta.
Menurutnya, UB terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan inovasi, penelitian dan pengembangan dalam mencari solusi-solusi dari permasalahan global yang dihadapi oleh bangsa saat ini.
“Kami juga sangat mendukung terhadap pengembangan dan perluasan agroindustri 4.0 yang ramah lingkungan melalui penyediaan pelatihan, dukungan teknis dan pendampingan,” sebutnya.
Kolabarasi dengan berbagai stakeholder terkait, juga sangat kami butuhkan untuk menghasilkan dampak inovasi yang lebih baik bagi industri dan masyarakat, tandasnya.
Lebih lanjut, dekan FTP UB, Prof.Imam Santoso, menyampaikan, tahun ini ICGAB menekankan pada tema ‘Striving a Green Economy through Innovation Technology in Agroindustry 4.0 Era to Strengthen Sustainable Development’. Tema tersebut sengaja dipilih untuk memberikan ruang yang lebih luas dan lebih banyak kesempatan kepada para peserta untuk mengeksplorasi, berbagi dan berkontribusi lebih lanjut di bidang tersebut.
Menurutnya saat ini dunia telah ditantang untuk memberikan solusi konstruktif terhadap problematika ketahanan pangan dan gizi serta masalah energi.
“Kewajiban kita bersama sebagai ilmuwan, peneliti, dan inovator untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Karena teknologi pertanian berperan strategis dalam mendukung penyediaan pangan berkelanjutan dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan,” terangnya.
Jadi para peneliti nantinya akan berbagi pengalaman terbaik mereka dalam melakukan riset dan bertukar pikiran, bahkan tidak menutup kemungkinan di antara peneliti itu nanti bisa merencanakan riset kolaborasi, imbuhnya.
Sementara itu, ketua ICGAB 2019 Dr. Agustin Krisna, menyebutkan, selama 3 tahun penyelenggaraan konferensi, ICGAB telah mengumpulkan hampir 750 delegasi yang datang dari universitas nasional maupun internasional.
“Tahun ini, sekitar 200 peserta hadir dalam konferensi ini baik dari universitas dalam negeri maupun universitas di luar negeri seperti Thailand, Philipina, Vietnam, Korea dan Libya,” sebutnya.
Dalam kegiatan ICGAB menghadirkan pemateri baik dari dalam maupun dari luar negeri yakni Prof. Seong Gu Hwang (Hakyong Korea National University, Korea), Prof.Joong-Ho Kwon (Kyungpook National University, Korea), Dr. Julianne H Grose (Brigham Young University, USA), Prof. Kongkiti Phusavat (Kasetsart University), Dr. Hens Saputra (BPPT, Indonesia), Ass.Prof. Phung Kim Le (Ho Chi Minh University of Technology, Vietnam) dan Dr. Yusuf Hendrawan (Universitas Brawijaya, Indonesia).(*) ( JKW )