21 Maret 2025

UB Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Pemulian Ternak dan Kedokteran Dasar, Biomedis

Dua Guru besar Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, dan Prof. Dr. dr. Nurdiana, M.Kes

MALANG – Tambah Guru Besar, Universitas Brawijaya (UB), kukuhkan dua Guru besar lagi yakni Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS (Bidang Ilmu Pemuliaan Ternak) dan Prof. Dr. dr. Nurdiana, M.Kes (Bidang Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis).

Gatot merupakan guru besar ke- 18 di FPt dan ke-243 di UB. Sedangkan Nurdiana merupakan Guru Besar ke-32 di FK dan ke-244 di UB.

Tema pidato pengukuhan guru besar yang dibawakan Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, adalah Peran Strategis Bank Sel Gamet Dalam Upaya Konservasi dan Komersialisasi Sumber Daya Genetik Ternak Lokal Unggul Indonesia.

Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi

Dalam pidatonya Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, menjelaskan Peran Strategis Bank Sel Gamet Dalam Upaya Konservasi dan Komersialisasi Sumber Daya Genetik Ternak Lokal Unggul Indonesia
Implementasi ilmu genetika dan pemuliaan ternak, yang kemudian juga ditunjang oleh perkembangan dan inovasi Assisted Reproductive Technology (ART), bioteknologi dan bioinformatika telah mendorong percepatan peningkatan kualitas genetik ternak secara nyata.

“Kita mengetahui bahwa implementasi Inseminasi Buatan (IB) dengan pejantan unggul terseleksi, Transfer Embrio (TE), teknologi transfer nukleus sel (TNS), kloning dan lahirnya hewan dan ternak transgenik telah terbukti efektif memperbaiki kualitas genetik dan mengkonservasi materi genetik, sesuai dengan tujuan masing-masing teknologi yang berkembang baik di negara-negara maju industri peternakannya ataupun negara berkembang seperti Indonesia yang mulai mengimplementasikan bioteknologi bidang peternakan (Sato, 2003, Ciptadi, 2005, 2017),” ujarnya.

Potensi percepatan kemajuan genetik dengan implementasi bioteknologi dalam bidang genetika dan pemuliaan ternak dapat terlaksana, karena adanya peluang jumlah anak superior yang lebih banyak per pejantan, interval generasi yang lebih pendek dan respon seleksi yang jauh lebih tinggi.

Sementara itu Prof. Dr. dr. Nurdiana, M.Kes: mengangkat judul Apakah Fitoestrogen Bermanfaat Bagi Kesehatan?.

Menurut Prof. Dr. dr. Nurdiana, M.Kes: bahwa pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan masih meninggalkan permasalahan kesehatan yang belum terselesaikan.

Prof. Dr. dr. Nurdiana, M.Kes

Pengobatan alternatif dengan menggunakan herbal sering dipilih masyarakat karena dianggap mudah didapatkan, biaya lebih murah dan dianggap tanpa efek samping.

Fitoestrogen merupakan salah satu bahan herbal yang memiliki efek terapi pada kondisi kesehatan tertentu namun sampai saat ini bukti-bukti klinis yang kuat secara ilmiah belum konsisten.

Fitoestrogen sendiri adalah senyawa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, terutama dari produk polong-polongan (kedelai), gandum, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

Ada tiga jenis fitoestrogen, yaitu isoflavon (paling kuat), coumestans, dan lignans. Farmakokinetik fitoestrogen berbeda bergantung pada usia, bioavailabilitasnya dipengaruhi pembentukan metabolit aktif oleh bakteri di usus dan oleh metabolisme di hati.

Urin dan empedu adalah rute ekskresi penting untuk fitoestrogen. Berdasarkan struktur yang menyerupai estrogen, mekanisme kerja utama fitoestrogen ditentukan oleh ikatannya dengan reseptor estrogen.

Ada dua reseptor estrogen yaitu reseptor estrogen α (ERα) dan reseptor estrogen β (ER β) yang sudah diidentifikasi terdapat pada tikus, mencit, primata dan manusia.

Mekanisme lain dari fitoestrogen adalah mekanisme epigenetik. Meskipun pendapat masyarakat umum dan dokter terhadap fitoestrogen sebagian besar positif, fitoestrogen juga diakui sebagai senyawa pengganggu endokrin (Endocrine disruptor).

Endocrine disruptors adalah senyawa alami atau sintetis yang dapat mengubah fungsi hormonal dengan berbagai mekanisme, termasuk: 1) stimulasi atau penghambatan langsung sistem endokrin; 2) meniru atau memblokir respons tubuh terhadap hormon steroid endogen; atau 3) mengubah biosintesis, sekresi, transportasi, pengikatan, aksi, degradasi atau penghapusan hormon endogen yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan homeostasis, reproduksi dan pengembangan perilaku.

Penelitian efek fitoestrogen menunjukkan hasil pro dan kontra terhadap penyakit yang diderita. Efek menguntungkan antara lain tampak pada obesitas, sindroma metabolik, diabetes tipe 2 dimana terdapat perbaikan resistensi insulin.

Efek merugikan fitoestrogen tampak pada sistem reproduksi hewan coba tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan dan betina, berupa gangguan fungsi sistem reproduksi.

Efek menguntungkan atau merugikan fitoestrogen terhadap sindroma menopause, penyakit kardiovaskular, dan kanker payudara didukung bukti-bukti penelitian yang saling bertolak belakang.

Berdasarkan uraian dalam naskah ini dapat disimpulkan bahwa pengobatan pada manusia dengan fitoestrogen masih memerlukan bukti-bukti penelitian ilmiah yang konsisten. Pengembangan penelitian mengenai efek terapi fitoestrogen, efek samping dan uji klinik perlu dilakukan sebagai dasar ilmiah penggunaan fitoestrogen pada kondisi berbagai penyakit secara luas dimasyarakat.(*) (JKW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *