Wakil Kepala BPIP RI Tinjau Kesiapan RW.19 dan RW 05 Purwantoro Sebagai Kampung Tangguh Mandiri

Wakil Kepala BPIP RI bersama Kelompok Tani Garuda dan Panitia Posko Relawan Purwantoro( foto:Djoko Winahyu/Malangpariwara)

Jum’at 8 Mei 2020

Malangpariwara.com
Panitia Posko Relawan Covid 19 Purwantoro mendampingi Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Dr Hariyono, M.Pd untuk tinjau dua RW di Kelurahan Purwantoro sebagai percontohan menjadi kampung tangguh mandiri.

Kedua RW tersebut diantaranya; RW 19 dikenal dengan nama WNS ( Wonosari, RW 19, ) sedangkan satunya, GWS ( Glintung Water Street RW 05), kedua kampung ini terlihat konsen siapkan Recovery pasca Covid19 dengan Ketahanan pangan.

RW 05 KeI. Purwantoro dengan nama Glintung Water Street sebagai locus replikasi Kalpataru, sekarang sudah menjadi destinasi wisata.

Ageng Wijaya ketua RW. 05 mengatakan bahwa kampungnya kaya akan air bahkan musim kemarau sekalipun air tanah sangat melimpah oleh kiriman air simpanan atau water banking yang di lakukan RW.23 Glintung Go Green semasa Ketua RW 23 masih di pegang Bambang Irianto melalui sumur resapan serta biopiri.

Panen sayur

“Daripada terbuang ke sungai, air bersih itu kita manfaatkan untuk memelihara ikan di selokan. Jenis ikannya, ada lele, mujaer dan nila. Sebagai Destinasi wisata kami juga mengembangkan Aquascape mini di setiap halaman depan rumah, sehingga nampak segar dan indah pada malam hari karena sorotan lighting warna warni ,” terang Ageng Wijaya.

Sedangkan RW.19, yang di pimpin oleh Muhammad ini, belum genap setahun RW 19, Kel. Purwantoro, Kota Malang yang lebih dikenal dengan sebutan Kampung Wonosari jalan KaryaTimur Purwantoro Malang, sebagai salah satu Kawasan Wisata Glintung Go Green.Tematik yang dipilih Urban Farming.

Ketua Posko Relawan Penanganan dan penanggulangan Covid 19 Bambang Irianto mengomentari kemajuan dua Kampung binaannya ini sebagai percontohan Kampung Tangguh Mandiri.

“Dengan modal semangat dan gotong royong, sekarang kampung ini sudah menjadi destinasi wisata. Kampung yang sangat bersih, tidak ada sampah berserakan di jalan, mereka menanam aneka buah dan sayur, untuk ketahanan pangan warga.

Panen terong di rumah prestasi

Karena kemandirian yang ditanamkan dalam jiwa warganya untuk tidak meminta minta dan mau bergerak secara gotong royong, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Kementerian Pertanian RI mengucurkan dana 50 jt dalam program Pekarangan Pangan Lestari yang diserahkan kepada Kelompok Tani Garuda RW.19 itu.

“Inilah contoh bahwa membangun kampung tidak bisa didahului dengan membuat proposal minta bantuan dari pemerintah. Pasti akan terjebak pada “Development Disempowering (Membangun, sekaligus mematikan kekuatan),” ujar Bambang Irianto.

Bambang berharap warga mau merubah mindset, bergeraklah dengan gotong royong, barulah bantuan diberikan.

“Kampung Wonosari sedikit demi sedikit sudah mempunyai lumbung pangan. Bisa membantu warga dimasa pandemi kali ini. Teruslah bergerak, kita berjuang bersama,”Tukas Bambang Irianto yang diamini oleh Panitia Posko Relawan Covid 19 Purwantoro lainnya. Jumat (8/5/2020).

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Dr Hariyono, M.Pd. sangat mengapresiasi kampung tangguh mandiri yang di kunjungi bersama panitia
Posko Relawan Covid 19 Purwantoro yang di kordinir Bambang Irianto.

Dalam kunjungannya, Hariyono mengatakan langkah warga ini mencerminkan nilai-nilai yang ada pada Pancasila. Nilai itu adalah penekanan kepada jiwa gotong royong yang diterapkan di tingkat kampung ( RW).

“Ternyata nilai Pancasila sudah ditanamkan dan diamalkan masyarakat di kampung tingkat RW. Ini penting supaya kampung punya jati diri dan menjadi kebanggaan,” ujarnya

Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) itu menambahkan, kebutuhan dasar masyarakat harusnya bisa dipenuhi. Jika semua terpenuhi berkat gotong royong dan kebersamaan, maka nilai dan harkat martabatnya berbeda.

“Kalau punya prestasi, masyarakat lebih bangga. Ini namanya warga yang merdeka,” tegas Hariyono.

Kenang kenangan untuk Kelompok Tani Garuda

Terakhir Prof Hariono menulis sifat Garuda diatas canvas untuk kenang kenangan yang bunyinya, “Garuda adalah Makhluk Pekerja Keras bukan Pendendam, Garuda Wonosari Penebar Inspirasi,”

“Dalam berbagai kisah, burung Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan dan disiplin. Burung Garuda juga memiliki sifat Wisnu sebagai pemelihara dan penjaga alam semesta,” pungkas Wakil Kepala BPIP RI. ( JKW )

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *