1 Juli 2025

Janda Pengusaha Roti Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kamar Mandi

Kamis, 23 September 2021

Malangpariwara.com
Rabu Sore( 22/9/21) suasana duka menyelimuti ruangan L Yayasan Gotong Royong tempat disemayamkan seorang wanita bernama Ratna Darumi Soebagio, 56, menjadi korban dalam kasus dugaan pembunuhan di Jalan Emprit 10, Sukun Kota Malang.

Kerabat handai tolan alumnus Hwa Ind Malang
Memenuhi ruangan penyemayaman. Nampak raut wajah Bayu anak tunggal Ratna tegang sambil mendekap foto mamanya sesekali membasuh air matanya yang tak terasa terus mengucur melihat peti mati mamanya akan dibawa ke Ambulan menuju Sentong Lawang sekira pukul 10.45 wib.

” Tapi jenasah gak langsung ke Sentong  dibawa pulang dulu ke jalan Kurma, rumah baru yang sedianya akan ditempati korban dan anaknya untuk ritual yang di percaya sebagai adat kemudian di perabukan di Sentong Lawang,” ujar Lady salah satu pelayat warga Janti Barat Malang di Gotong Royang Jalan Tenaga, Blimbing Kota Malang, Rabu (22/9/21).

Sayangnya anak tunggal korban, Bayu A, 23, menjadi saksi utama dalam dugaan pembunuhan tersebut,  masih enggan memberi keterangan kepada wartawan.

Nanti saja ya ,” ujar Bayu kepada wartawan di lokasi sembari membawa foto ibunya menuju mobil ambulans jenazah.

Dari keterangan teman teman Korban yang berhasil di rangkum Malangpariwara, awal ceritanya, Ratna(korban tinggal bersama Bayu anak satu satunya pasangan suami terdahulu yang sudah meninggal. Mereka hidup menyewa rumah di jalan Emprit Emas no 10 Sukun Malang.

Ini kronologi versi Bayu yang kali pertama mendapati jenazah ibunya tergeletak bersimbah darah di kamar mandi.

Ternyata kehidupan ibu dan anak pengusaha roti rumahan itu tidak sendiri ada seorang laki laki berinisial SF biasa dipangil Koko juga tinggal dirumah tersebut namun tidak ada yang tahu apa statusnya.

Dugaan dari rekan dan keluarganya, pasangan Ratna, inisial SF, menjadi pelaku dalam pembunuhan di Jalan Emprit 10, Sukun Kota Malang itu.

“Awal Bayu menemukan ibunya, Sabtu dini hari (18/921) sekitar pukul 24.00 WIB. Bayu pulang ke rumah tapi tidak menemukan Ibunya di kamar. Saat pulang itu Bayu melihat SF (terduga pelaku) berada di teras rumah sambil merokok,” terang rekan korban mengutip cerita Bayu.

Kemudian, Bayu pun masuk ke dalam rumah. Betapa kagetnya dia, karena mendapati ibunya telah terkulai di kamar mandi dalam kondisi kepala terluka.

Dia pun mencari pertolongan warga, dan membawanya ke rumah sakit. Tetapi, tidak ada proses visum, karena asumsi awal, korban meninggal akibat terpeleset di kamar mandi dan bukan korban pembunuhan.

Terduga pelaku pun tetap mengikuti ke rumah sakit dan ikut menuju persemayaman Gotong Royong. “Ya ekspresinya seakan-akan seperti orang berduka,” tambahnya.

Rencananya, jenazah korban akan menjalani kremasi, Senin (20/9/21). Kemudian, korban yang alumnus Hwa Ind Malang, mendapat kunjungan dari rekan-rekannya satu angkatan.

Dari sini, Bayu pun menceritakan kronologi dari meninggalnya sang ibu. Kemudian, para rekan korban pun mencoba melihat kondisi luka dan jenazah korban.

“Kami lihat ada luka kepala, kemudian mata lebam. Kami rekan-rekan korban menilai, tidak mungkin ini jatuh dari kamar mandi,” jelasnya.

Kecurigaan ini mengarah pada dugaan pembunuhan. Ini juga yang membuat teman-teman Ratna mendorong Bayu melapor ke polisi.

Kemudian, kecurigaan ini juga akhirnya mengarah kepada SF yang sempat satu rumah dengan korban.

Sampai hari ini, polisi masih menahan dan menggali keterangan dari SF yang menjadi terlapor dalam kasus ini.

Dari himpunan keterangan lainnya, pada hari Jumat sebelum penemuan jenazah korban, tetangga sekitar mendengar pertengkaran dari rumah tersebut.

“Pertengkaran terjadi karena korban tidak mau terduga pelaku ikut ke rumah baru di Jalan Kurma. Selama ini yang laki-laki pengangguran dan tidak kerja,” ringkasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Tinton Yudha membenarkan bahwa ada laporan tersebut.

“Kami membenarkan, bahwa ada laporan tersebut (dugaan pembunuhan). Dan memang benar, pelapor adalah anaknya,” ujar Tinton kepada wartawan.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa polisi masih harus memastikan dulu semua alat bukti dan keterangan saksi untuk menentukan apakah ini pembunuhan atau bukan.

“Masih kami dalami,” terangnya.

Sebagai informasi, korban adalah seorang janda. Bayu sendiri adalah anak tunggal dari pernikahan sebelumnya. Suami korban sudah meninggal.

Keseharian korban sebelum menjadi korban dugaan pembunuhan yaitu berbisnis roti. Dia biasanya mengirim roti ke toko-toko.

Sedangkan, SF sendiri adalah pasangan korban dan selama ini hidup bersama di Jalan Emprit, Sukun Kota Malang.( Djoko Winahyu )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *