Puluhan Anggota Komunitas Kali dan Budaya Timba Ilmu di 3G
Minggu, 26 September 2021
Malangpariwara.com –
Tak selamanya niat baik pengabdian tulus akan diterima baik oleh masyarakat.
Seperti yang dialami dan dirasakan inisiator Kampung Glintung Go Green 3G, Ir.H. Bambang Irianto warga jl Karya Timur Malang. Setelah sukses membangun kampung berbasis gotong royong melalui pembinaan kampung kampung tematik Nasional, kini justru mendengar isu jual Kampung saat menjadi ketua RW 23 Glintung.
” Ya saya difitnah bahwa saya menjual kampung 3G, bahkan ada yang tega menghembuskan isu saya menerima uang hingga miliaran hadiah saat menerima Kalpataru Pembina lingkungan maupun berhasil menembus top-15 dari 301 kota di dunia dalam “Guangzhou Award For Urban Innovation” di Cina yang ketika itu mendapat apresiasi dari pihak penyelenggara acara tersebut,” urai Bambang Ir biasa dipanggil.

Hal ini disampaikan Bambang Ir pada kesempatan presentasi 3 G yang dihadiri puluhan anggota Komunitas Kali dan Budaya Malang Raya diketuai Siswoyo Probo di Rumah Prestasi Minggu( 26/9/21).
Isu itu akhirnya mentah tak terbukti setelah di klarifikasi Soetopo asisten Bambang Ir yang membuat tulisan berisi Konsep pokok pikiran Bambang Ir. Kemudian dua Wartawan yang selalu ikut dalam peliputan baik di Indonesia maupun luar negeri serta Ana manager Koperasi sekaligus bendahara 3G.
” Masalah keuangan 3 G saya yang pegang, justru ketika Pak Bambang melepas jabatan ketua RW 23 Pak Bambang melakukan serah terima jabatan dan uang kas sebesar 43 jt rupiah ( awal jadi RW kasnya NOL rupiah) dan koperasi mencapai 800 juta lebih. Pemasukan dari tamu yang datang ke 3G waktu itu semuanya tercatat rapi tidak ada yang selip sedikitpun,” tegas Ana menyesalkan ada desas desus tuduhan yang gak benar itu.
Pemaparan bagaimana Bambang Ir berjuang merubah mindset Warga RW 23 Glintung itu mendapat apresiasi dari para anggota Komunitas kali dan Budaya.

Mereka sangat antusias ketika masuk pertamakali pintu gerbang menuju Rumah prestasi sudah di sambut Srikandi WNS ( Wonosari ) go green.
Kehadiran Siswoyo Probo
bersama rombongan sengaja datang ingin melihat langsung kondisi kampung binaan 3G yaitu kampung Wonosari yang menjadi laboratorium Replikasi 3G.
Pada kesempatan itu anggota Komunitas Kali dan Budaya berkeliling kampung didampingi Pembina Lingkungan Nasional Ir.H Bambang Irianto bersama
Srikandi Wonosari Go Green, ketua RW 19 dan Punggawa Kampung WNS Go Green juga Babinsa Kel Purwantoro Serma Hendra.
Srikandi WNS mengenalkan bengkel tong sampah, taman toga, dapur resep yang di tempelkan di dinding kampung kemudian ke lorong cinta serta ke pekarangan pangan lestari yang dikelola kelompok GARUDA PKK Wonosari.

Ketua RW,19 WNS, Amron saksono menyambut kedatangan tamu para peduli lingkungan itu sehingga bisa sharing tukar pendapat dan masukan.
“Kami baru Bangkit 2019 berkat bimbingan pak Bambang Irianto. Tahun 2014 pernah memulai penghijauan tetapi gagal total karena tak punya konsep. Setelah belajar dari cara pak Bambang Ir merubah Mindset warganya, warga kompak bergotong royong hingga hijau seperti sekarang ini,” terang ketua RW baru menggantikan ketua RW Lama Muhamad yang telah berpulang.
Puncak dari pengenalan tentang WNS, saat mengikuti pemaparan Bambang Irianto di Rumah Prestasi 3G, tamu Komunitas Kali dan Budaya memperhatikan dan sangat mengapresiasi bagaimana Pembina Lingkungan Nasional penerima Kalpataru dari Presiden Joko Widodo membangun lingkungan dari lorong lorong kampung serta bagaimana kesuksesan Bambang Ir yang kala itu menjabat sebagai ketua RW 23 Glintung merubah mindset warganya untuk peduli lingkungan.

“Saya sangat mengapresiasi kegigihan pak Bambang yang telah memberikan contoh bagaimana bumi ini harus dikelola, yang dipikirkan bukan hari ini tapi juga besok atau bukan diri kita sendiri tapi anak cucu dan lingkungan hidup adalah bagian yang sangat penting dari pengelolaan hari ini,” tukas Arief salah satu anggota komunitas..
“Saya kira khususnya Malang Raya harus banyak belajar dari kampung wonosari ini, dan dengan banyak belajar dari cara seperti ini, maka kita sebetulnya menyelamatkan bumi kita,” ucapnya.

Sementara itu Bambang Irianto sebagai Pembina Lingkungan Tingkat Nasional menggaris bawahi, menurutnya” membangun lingkungan itu pondasi dasarnya adalah membangun budaya. Temen-temen dari komunitas kali Budaya saya kira sudah mempunyai pemahaman budaya yang luar biasa. Nah sekarang bagaimana kita kolaborasikan antara budaya dengan lingkungan dan itu bukan hanya untuk kita tapi untuk anak cucu kita sehingga saya menilai kunjungan dulur-dulur dari kali budaya ini bagi saya adalah tamu kehormatan,”ujar Bambang Ir.
Disela sela kesibukan keliling Indonesia Bambang Ir masih menyempatkan diri pulang untuk menerima tamu.
“Kita ingin saling berbagi mudah-mudahan nanti ini bisa di tularkan. Malang, Singasari sebenarnya adalah kompas dunia semuanya menuju ke Malang kalau Malang baik ya baik, tetapi kalau Malang kepleset sedikit saja sudah geger oleh karena itu saya menilai dulur dulur komunitas kali dan budaya ini sudah melakukan melaksanakan Pancasila dalam tindakan,” tukasnya.
” Saya berharap dengan kehadiran tamu istimewa teman lama ini akan membantu menginformasikan keberadaan WNS dan 3G baik Nasional Maupun Internasional,” serunya.

Wonosari Go Green, merupakan replika dari Glintung Go Green, satu lokasi dengan rumah prestasi, sehingga Wonosari Go Green bisa menjadi laboratorium bagi masyarakat yang ingin belajar kampung atau bangun kampung bisa melihat proses membangun Wonosari. Yang bisa merubah nasib warga kampung adalah warga kampung itu sendiri. Mari kita bangkit membangun negeri dari lorong – lorong kampung, saya memang orang kampung, tapi maaf saya tidak kampungan,” tutup Bambang Ir.( Djoko Winahyu )