Bambang Irianto : Membangun Kampung Tidak Bisa Sendirian dan Asal-Asalan

Foto: Bambang Irianto saat menceritakan Proses bagaimana Kampung WNS binaannya kepada Ketua Dewan dan paravtamubyg hadir.(Djoko W)
Minggu, 20 Februari 2022
Malangpariwara.com –
Tak berlebihan jika Kampung Wonosari Glintung RW 19 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing dijadikan Role Model kampung Pancasila.
Bak gayung bersambut, saat Danramil Blimbing Kapten Arh Imran inisiasi Kampung Wonosari Go Green Kelurahan Purwantoro jadi Kampung Pancasila, langsung direspon Pembina Lingkungan Nasional untuk segera diwujudkan.
“Saya sudah membangun kampung tematik kampung Pancasila di berbagai kota di Indonesia. Sekarang di kampung halaman saya sendiri di kecamatan Blimbing potensinya sangat luar biasa,” terang Pembina Lingkungan Nasional Bambang Irianto kepada Malangpariwara Minggu (20/02/22).

Penerima penghargaan Tertinggi (Kalpataru) kategori Pembina Lingkungan Nasional dari Presiden RI, Joko Widodo ini menjelaskan jika Wonosari sudah diresmikan sebagai kampung berbasis gotong royong oleh BPIP.
“Wakil kepala pembina ideologi Pancasila Prof. Hariono itu kebetulan warga asli Malang tepatnya di Pandanwangi kecamatan Blimbing, sehingga beliau sangat respek sekali ketika mendengar ada kampung di Malang yang sukses membangun kampung berbasis gotong Royong,”ujarnya.
Begitu Danramil Blimbing Kapten Arh Imran menemui Bambang Ir menjelaskan inisiasinya untuk memilih WNS RW.19 Kelurahan Purwantoro menjadi kampung Pancasila, bak gayung bersambut langsung direspon pria yang juga manajer 3 G itu.
“Danramil menghubungi saya. Beliau punya inisiasi membangun kampung Pancasila, maka gayung bersambut, dengan menggandeng polsek dan kelurahan maka kita persiapkan segala sesuatunya secara bersama sama bersinergi dengan TNI POLRI dan Pemerintah Kota Malang,” ungkapnya.
Karena prinsipnya membangun kampung tidak bisa sendirian dan asal-asalan, butuh kolaborasi, persatuan dan kesatuan menjadi pilar utama.
“Maka saya yakin dan saya mencoba bersama-sama membangun kampung pancasila di kecamatan Blimbing ini,”imbuhnya.
Kampung wonosari ini sebenarnya dari pendiri awal-awalnya ada tokoh TNI dan Polri yang memang sebenarnya sudah menerapkan nilai-nilai mutiara-mutiara Pancasila. Sehingga setelah 2 tahun kami bina, kampung ini kemudian punya jargon Pancasila.
Setiap tamu yang berkunjung wajib menyanyikan lagu Pancasila, wajib hafal Pancasila. kalau tidak hafal ada sanksi kerja bakti dulu.
“Kelompok taninya namanya kelompok tani GARUDA. kemudian kebunnya kebun GARUDA. Kebetulan saya adalah icon Pancasila dari BPIP sehingga roh pancasila di RW 19 purwantoro itu memang layak,” sebutnya.
Karena kampung WNS kampung lansia, Bambang Irianto membinanya secara perlahan di sesuaikan dengan potensinya masing-masing. Namun sebenarnya sejak awal sudah diarahkan menjadi kampung Pancasila.
Sementara saya membangun kampung kampung di tanah air, sudah banyak kampung pancasila di berbagai kota tetapi masih tahap aksesoris. Ada patung, ada tugu Pancasila, baner-baner, tapi rohnya belum.
“Di Wonosari kita mulai dulu dari rohnya, perilakunya, semoga pada 1 Juni nanti kampung ini akan menjadi kampung Pancasila yang bisa menjadi rujukan nasional,” harapnya.
Sementara itu, ditemui di kantornya Koramil 0833/03 Blimbing, Senin (21/02/22), Kapten Arh Imran merasa bangga dengan keberadaan kampung Wonosari Go Green RW.19 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing dijadikan kampung Pancasila.
“Rencananya nanti seluruh kecamatan Blimbing akan kami jadikan kampung Pancasila. Sebagai awal kampung Wonosari ini kita jadikan pilot projek,” aku Imran kepada Malangpariwara.
Mantan Pasintel Kodim 0833 Kota Malang ini juga mengabarkan jika kemarin Minggu (20/02/22) jajaran Koramil Blimbing bersama Polsek Blimbing dan Lurah Purwantoro bersama warga WNS melaksanakan karya bakti dalam persiapan mewujudkan kampung Pancasila seutuhnya.
“Kami semangat bergotong royong apalagi ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika disela sela kesibukannya mau hadir dan siap mendukung melalui kebijakannya untuk mewujudkan WNS Go Green menjadi Kampung Pancasila,” paparnya.
“Cinta Pancasila tidak cukup hanya lewat lisan dan tulisan saja namun melalui tindakan dan implementasi di lapangan melalui gotong royong dan tindakan nyata,” ucap Imade Rian Diana Kartika ditemui Malangpariwara usai melihat langsung kehidupan warga WNS dan taman GARUDA.

Kehadiran Wakil Rakyat ini disambut sukacita Srikandi WNS dan Dewi Godong 19.
“Sangat luar biasa sambutan warga WNS. kompak membuktikan kampung berlandaskan Pancasila. Mereka berbeda tetapi bersatu,” puji Bli Made biasa dipanggil.

Ini terbukti cara penyambutan warga WNS kampung Pancasila kepada tamu wajib menyanyikan Garuda Pancasila. Hal ini sebagai bentuk kepedulian warga dalam rangka upaya menjaga berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Djoko Winahyu)