Ketua DPRD Kota Malang: Wonosari Go Green RW. 19 Kel Purwantoro Pantas Jadi Role Model Kampung Pancasila

Foto : Peninjauan kampung Pancasila Wonosari Go Green RW.19 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang .(Djoko W)
Minggu, 20 Februari 2022
Malangpariwara.com –
Wonosari Go Green Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing bisa dikatakan sebagai miniatur Indonesia, sebab di sana kehidupan sosial kemasyarakatan begitu beragam, mulai penganut agama yang bermacam – macam, kesenian dan budaya yang beraneka ragam. Semua hidup rukun begitu indah.
Demikian ungkapan I Made Rian Diana Kartika Ketua DPRD Kota Malang saat berkunjung ke Kampung Pancasila Wonosari Go Green usai kerjabakti bersama unsur TNI ( Danramil 0833/03 Blimbing, POLRI (Kapolsek Blimbing), Pemkot Malang Lurah Purwantoro), organisasi masyarakat dan warga WNS RW.19 Kelurahan Purwantor Kecamatan Blimbing.

Kehadiran Wakil Rakyat ini disambut sukacita Srikandi WNS dan Dewi Godong 19.
” Sangat luar biasa sambutan warga WNS. kompak membuktikan kampung berlandaskan Pancasila. Mereka berbeda tetapi bersatu,” puji Bli Made biasa dipanggil.
Ini terbukti cara penyambutan warga WNS kampung Pancasila kepada tamu wajib menyanyikan Garuda Pancasila. Hal ini sebagai bentuk kepedulian warga dalam rangka upaya menjaga berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ini harus terus dibina sebab Wonosari Go Green masyarakatnya begitu beragam, sehingga apa bila itu tidak dibina dengan baik dan ada oknum yang ingin memecah belah akan mudah sekali terjadi gesekan antar warga,” tegasnya.

Wakil Rakyat yang akrab dengan wartawan ini menambahkan bahwa WNS merupakan kampung pertama kali yang dicanangkan sebagai kampung Pancasila di Kota Malang sudah sepantasnya. WNS dijadikan Kampung Pancasila karena merupakan kampung yang sangat majemuk terdiri dari berbagai macam agama tetapi sangat rukun dan damai Pancasila merupakan lambang dasar Negara Indonesia sebagai simbul bangsa yang di dalamnya memiliki arti dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
” Maka dari itu saya sangat mengapresiasi dan sangat tertarik dengan ide Danramil Blimbing Kapten Arh Imran kepada RW 19 lewat warganya yang mengusulkan agar wilayah Wonosari dapat menjadi kampung Pancasila yang dimulai dari bawah,” terangnya.

Dalam beberapa kali kesempatan Made menyampaikan bahwa kampung tematik itu lebih baik yang sifatnya buttom up bukan top down.
Kalau top down tidak ada rohnya di situ. Tidak ada kesadaran warga yang muncul bahwa ini adalah budaya asli. Tetapi kalau buttom up itu memang keinginan dan muncul dari kebiasaan bahwa mereka pancasila itu kan luas, dari sisi kegotongroyongan yang diambil. Intisari pancasila sudah ada dikampung ini, yaitu gotong royong.
“Kami siap mendukung dari sisi pemerintahan apa yang dibutuhkan oleh kampung Pancasila ini.
Tapi sekali lagi tidak harus semua dari pemerintah, tapi kami harapkan munculnya dari bawah. Saya yakin kalau muncul dari bawa, rohnya ada. inilah yang sekarang muncul di RW 19 Wonosari. Muncul dari bawah, ini sangat saya tunggu nanti hasilnya seperti apa,” tandas Made.

Made menyampaikan bahwa Kota Malang juga sedang konsen menciptakan ramah lansia. Apalagi di sini(WNS) kampung lansia juga.
Semoga WNS ini adalah vaksin kebaikan dan akan menyebar kemana-mana sehingga nantinya bisa diadopsi oleh wilayah lain yang memang muncul dari warga wilayah itu.
“Tanpa harus menunggu bantuan karena ada gotong royong. Kalau sudah gotong royong semua akan ringan. intisari pancasila adalah gotong royong. Dengan gotong royong, seberat apapun masalah akan selesai,” Tandas Made.

Sementara itu, Danramil Blimbing Kapten Arh Imran menyampaikan
“dalam kegiatan karya bakti ini kita awali yaitu dengan cara melaksanakan kerja bakti di Taman Garuda.
“Kerjabakti ini wujud gotong royong karena membangun suatu kampung itu tidak mudah. kita perlu kerja keras, tenaga, waktu termasuk semuanya mungkin kalau dibilang biaya, ya memang harus menggunakan biaya, tetapi kami bersama masyarakat bersama-sama untuk membangun kampung Pancasila di Wonosari dengan cara gotong royong,” tukasnya.
“Kita memilih kampung Wonosari sebagai kampung Pancasila karena kami melihat dari masyarakatnya yang antusias. Jiwanya sudah mempunyai jiwa Pancasila yang mana disini ada beberapa agama yang hidup berdampingan yaitu Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Islam. Dalam kehidupannya bisa rukun,” imbuhnya.
Kegiatan sehari-hari warga WNS setiap ada tamu yang datang baik yang dari luar, wajib menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Itu yang menjadikan Danramil memilih WNS Go Green sebagai kampung Pancasila.
“Rencananya nanti seluruh kecamatan Blimbing akan kami jadikan kampung Pancasila. Sebagai awal kampung Wonosari ini kita jadikan pilot projek,” pungkasnya.(Djoko Winahyu)