11 Juli 2025

Buka Wawasan, Camat Tamanan Bondowoso Ajak 9 Kepdesnya Timba Ilmu di Glintung Go Green Malang

c1_20230520_18432850

Serius para Kepala desa dan Camat Tamanan Bondowoso mengikuti Presentasi Bambang Ir bagaimana membangun kampung tanpa uang(Djoko W)

Sabtu, 20 Mei 2023

Malangpariwara.com
Ratusan perangkat Desa dan Kecamatan Tamanan Bondowoso timba ilmu di Glintung Go Green(3G).

Rombongan turun dari Tiga Bus langsung disambut Dewi Godhong dan warga Wonosari (WNS) RW.19 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing.Sabtu pagi sekira pukul 08.30 Wib(20/5/23).

Camat Tamanan Bondowoso disambut tokoh WNS dan Dewi Godhong di taman Garuda (Djoko W)

Usai berkeliling di lorong lorong kampung WNS sebelum mengikuti Presentasi bagaimana Bambang Ir kala itu menjadi Ketua RW untuk membangun kampung dan merubah mindset warganya, Rombongan yang di pimpin Camat Tamanan menerima kehormatan pengalungan bunga dari tokoh Wonosari Go Green di taman Garuda.

Camat Tamanan Bondowoso, Drs.Subhan M,Si sangat bersyukur bisa bertemu Manager 3G, Ir. Bambang Irianto yang juga sebagai Pembina Lingkungan Nasional untuk menimba ilmu membangun Desa dengan Bergotong Royong.

“Kami memang sengaja mengajak para Kepala Desa dan perangkatnya dengan tujuan untuk membuka wawasan, merubah mindset para Kepala Desa agar ketika kita study tiru banyak hal baru yang bisa dipelajari disini(3G),” terangnya.

Camat Tamanan Bondowoso, Drs.Subhan M,Si sangat bersyukur bisa bertemu Manager 3G, Ir. Bambang Irianto(Djoko W)

“Terus terang kami sangat merasa beruntung bisa datang ke Glintung Go Green ini. Ternyata sungguh luar biasa. Ini akan kita tindakan lanjuti dengan program-program tematik di masing-masing Desa. Sehingga kehadiran kami menjadi titik tolak dimana pembangunan yang mungkin selama ini hanya bersifat seremonial, dengan belajar dan melakukan Amati Tiru dan Modifikasi (ATM) apa yang dapatkan dari Pak Bambang ini InsyaAllah saya punya keyakinan setidaknya ada satu dua kampung yang juga bisa meniru 3G ini tapi dengan tema yang lain, dan itu bisa go nasional,” tegasnya.

Camat Tamanan berharap di Wilayahnya yang terdiri dari 9 Desa bisa mendapatkan bimbingan Pria penerima penghargaan tertinggi dari Presiden (Kalpataru) kategori Pembina Lingkungan Nasional (Bambang Ir.). Tentunya dengan menyesuaikan potensi yang di miliki Desa.

Study tiru ini baru pertama kali dilakukan oleh Kecamatan Tamanan
sejalan dengan apa yang memang diprogramkan pemerintah daerah.

“Di Tamanan sendiri ada beberapa potensi yang bisa di harap dan apabila tidak dikelola dengan baik akan menjadi potensi konflik. Tapi potensi ini apabila bisa kita kelola dengan baik bisa menjadi potensi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya lagi.

Di katakan Subhan, Tamanan merupakan Kota Kedua di Bondowoso. dengan produk pokok yaitu tahu, yang merupakan turunan dari Tahu Kediri. Tapi bedanya, jika di Kediri dikenal dengan tahu kuning, warga Bondowoso lebih mengenalnya dengan tahu Tamanan.

“Perusahaan tahu di Tamanan itu ada sekitar 100. Di hampir semua Desa punya perusahaan tahu. Bayangkan limbahnya seperti apa? Namun sejauh ini pengelolaan limbahnya masih belum maksimal,” ungkap Camat Tamanan.

Tak hanya tahu Tamanan juga mempunyai potensi peternakan sapi. Sehingga kotoran sapinya juga menjadi persoalan ketika ini tidak ditangani dengan baik. Di buang ke sungai, ke sawah, ditaruh di kuburan.

“Itu menjadi potensi tapi kalau dibiarkan akan menjadi konflik. Sehingga kita bisa berinovasi agar itu bisa menjadi kekuatan.

“karenya kehadiran Pak Bambang bisa memberikan masukan kepada kami. Yang kami serap dari Pak Bambang ini adalah membangun kampung tanpa dana. karena yang lebih utama adalah merubah mindset masyarakat,” ujarnya.

Selama ini menurut keterangan Camat masing masing Desa ada Anggaran Dana Desa (ADD) dari Pemerintah yang selama ini digulirkan. Ini sangat berbanding terbalik dengan konsepnya Bambang Ir. Membangun Kampung tanpa dana. Yang diharapkan oleh Bambang itu kemandirian dari masyarakat.

“Ini tugas saya menjadi Camat, untuk mendorong para kepala Desa agar setelah mendengar apa yang disampaikan Pak Bambang, setidaknya ada kemauan untuk mereplikasi di kampung Masing-masing.

Sementara itu di temui Malangpariwara, Bambang Irianto mengucapkan terimakasih atas kunjungan para kepala desa yang di pimpin Camat Tamanan Bondowoso untuk belajar di 3G.

“Salah satu materi yang saya berikan, bahwa membangun lingkungan itu harus membangun mindset mentalnya dulu. ini yang kita harus lakukan dulu. Setelah itu warga harus diajak belajar mengidentifikasikan dirinya. Apa potensi desanya, apa masalah desanya dari situ mereka akan tahu harus bagaimana. Nah saya melakukan pendampingan di sana,” ucapnya.

Foto bareng usai mengikuti presentasi(Djoko W)

Kata Bambang Ir, Informasi awal memang ada masalah yaitu limbah tahu karena Kecamatan ini sentral UKM tahu. ini bisa menjadi masalah tapi bisa juga menjadi berkah. Maka perlu ada inovasi perlu ada sentuhan teknologi, bioteknologi untuk merubah limbah tahu menjadi materi yang bermanfaat.

“Solusi merubah limbah menjadi barang yang bermanfaat misalnya jadi pakan ternak, pakan ikan dan sebagainya. Itu nanti akan ada materi pembelajaran lanjutan. Juga di sana ada masalah banjir ada masalah sapi karena disana juga sentra sapi. Maka limbah ini menjadi masalah yang harus dicarikan solusinya,” tegasnya.

Bambang Ir rupanya tertarik karena Camat dan para kepala desa itu mau mengikuti road map ini.

“Maka sebagai pembina lingkungan nasional saya punya kewajiban moral untuk datang ke sana. Bulan depan saya akan tidur di rumah warga untuk melihat potensi yang ada. Mudah-mudahan kehadiran saya bisa merubah pandangan, merubah mental warga. Nagaimana masalah itu bisa menjadi berkah,” harapnya.

Glintung go green memang sebagai pusat pelatihan wong kampung yang benar-benar swadaya.

Bambang Ir selalu mengajarkan kemandirian. Tidak boleh kampung itu hanya menggantungkan pemerintah saja, tidak akan jadi. Karena dari kemandirian itulah, ini yang saya kembangkan,” pungkasnya mengakhiri.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *