Buku Spektrum Kota Malang Jadi Representasi Komitmen Ekosistem Literasi Kreatif

Sabtu, 20 Mei 2023

Malangpariwara.com
Sembilan penulis menuangkan berbagai sudut pandang pemikiran menarik perjalanan Kota Malang dalam sebuah buku bertajuk Spektrum Kota Malang 2018-2013.

Buku hasil kolaborasi sederet pegiat literasi, komunitas, dunia usaha dan Pemerintah Kota Malang tersebut diluncurkan di Malang Creative Center (MCC) dalam rangkaian Festival Inklusi 2023, Sabtu (20/5/2023).

Walikota Malang Drs.H Sutiaji menyambut baik hadirnya buku Spektrum Kota Malang(Foto: Kominfo)

Wali Kota Sutiaji mengungkapkan meskipun Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Malang cukup tinggi pasa 65,6 persen, namun menurutnya budaya masih sangat perlu ditingkatkan. Karenanya ia menyambut baik hadirnya buku Spektrum Kota Malang yang dinilai mampu memperkuat ekosistem literasi dan penulisan kreatif di Kota Malang.

“Luar biasa, apresiasi saya sampaikan kepada inisiator, semua penulis dan yang ikut menyusun buku ini. Mengapa kami komitmen, karena harus diakui, literasi kita masih perlu ditingkatkan. Maka nanti inshaallaah kita perbanyak untuk di perpustakaan-perpustakaan atau sekolah-sekolah”, terang Sutiaji.

Sutiaji berharap hadirnya tulisan-tulisan bernas ini tidak hanya mampu menambah literasi namun juga memantik pemikiran-pemikiran lain dari para penulis dan warga Malang yang semakin memperkaya kolaborasi pembangunan kota.

Karenanya ia sangat senang peluncuran buku ini disambut antusias dari sisi kehadiran maupun dialog kritis yang terjadi dalam bedah buku.

“Yang namanya ilmu, gagasan tentu tidak statis, namun dinamis. Maka kuncinya adalah ketika literasi kita bertambah, wawasan bertambah, pola pikir berkembang. Ini memang ada sembilan (penulis), bisa jadi ke depan lebih dari itu”, tambahnya.

Hal tersebut diamini Ketua IKAPI Malang, Gedeon Surja yang berharap ada seri lanjutan dengan menggandeng penulis-penulis lainnya.

“Mereka yang masuk disini ada budayawan, sastrawan, penulis perempuan, akademisi juga. Tentu yang naskahnya siap, kriterianya masuk di kita. Artinya ada proses kurasi”, paparnya.

Sejumlah sudut pandang menarik dapat ditelusuri pada setiap lembar buku setebal 265 halaman yang merangkum dinamika perjalanan pembangunan Kota Malang ini.

Diantaranya tulisan bertajuk tak ada nasi padang di MCC karya Abdul Malik dan Romantisme kenangan arsitektur kayutangan karya Khalyandhara Pramesthi. Juga tulisan Dwi Cahyono yang mengangkat seputar Candi Badut dan peradaban Malang Raya dan Setrum arsitektur kota tulisan dari Haris Wibisono.

Walikota sutiaji bersama penulis(Fominfo)

Tak ketinggalan, dalam buku ini juga hadir tulisan karya Ari Ambarwati, Arief ‘Sam Hison’ Wibisono, Bagus Ary Wicaksono, Bambang A.W dan Wahyu Eko Setiawan yang tentunya sangat sayang dilewatkan.(Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *