MMD UB Bantu Warga Optimalkan fungsi TPST Untuk Budidaya Maggot

Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 237 membantu warga Desa Ngijo dalam mengoptimalkan sampah menjadi pakan Lele.(Djoko W)

Selasa, 25 Juli 2023

Malangpariwara.com
Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 237 membantu warga Desa Ngijo dalam mengoptimalkan sampah menjadi pakan Lele.

Kordes Astrid Vanessa Akhzani mengatakan pengolahan sampah yang ada di TPST Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang saat ini belum diolah secara optimal karena belum terdapat sarpras untuk pengolahan sampah menjadi nilai ekonomi secara optimal.

“Di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) ini kan sudah dipilah mana yang organik dan yang non organik. Yang non organik di daur ulang sedangkan yang organik kami cacah untuk dijadikan pakan maggot atau lalat hitam. Dalam prosesnya maggot-maggot tersebut akan mengurai sampah-sampah organik tersebut,” kata Astrid.

MMD UB mahasiswa beri edukasi tentang monggot(ist)

Astrid menambahkan, maggot-maggot yang sudah siap kemudian dijemur di bawah sinar matahari jika sudah kering akan disebar untuk pakan lele dan ikan nila.

“Selain itu, maggot ini juga bisa dijadikan untuk pakan ternak,” katanya.

Salah satu anggota, tim MMD Althofian Arya Putra menambahkan untuk panen lele yang pertama sudah diambil oleh warga sekitar dan dimanfaatkan oleh salah satu pondok di DAU.

“Sebagian lele tersebut juga dijual oleh warga sekitar,” katanya.

Dosen Pembimbing Lapang (DPl) Dhira Kurniawan Saputra S.Kel., M.Sc mengatakan kegiatan yang dilaksanakan mahasiwa diharapkan bisa membawa nilai lebih bagi masyarakat sekitar.

“Program KKN ini juga disupport oleh hibah pengabdian strategis MMD, dimana pada kegiatan tersebut terdapat subkegiatan berupa: workshop tata kelola sampah, pelatihan budidaya maggot, pembuatan analisis kelayakan usaha perikanan serta bantuan sarpras mesin pengolah kompos,” katanya.

Diharapkan dari program ini, terdapat kolaborasi civitas akademika UB melalui MMD dan kegiatan pengabdian dapat mengimplementasikan konsep ekonomi sirkular berbasis TPST, sebagai bagian dari program prioritas pemerintah terkait pengelolaan sampah.

Dhira menambahkan sarpras bantuan yang diberikan antaralain untuk budidaya maggot dan mesin pengolah sampah menjadi kompos dengan kapasitas 100kg/jam.

Optimalisasi sampah merupakan salah satu program kerja MMD Kelompok 237. Beberapa program yang sedang mereka jalankan saat ini antaralain sertifikasi halal, digitalisasi marketing, UMKM, serta pelatihan mikorsof office bagi kader-kader Posyandu. (Djoko W).

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *