2 Juli 2025

Forkopimda Bersama Insan Pers Memelihara Bumi Arema Tetap Aman dan Damai

c1_20231024_04502948

Pemerintah Kota Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, menggelar wawasan Kebangsaan bersama Forkopimda dan insan Pers Kota Malang.( Djoko W,)

Senin, 23 Oktober 2023

Malangpariwara.com
Pemerintah Kota Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, menggelar wawasan Kebangsaan bersama Forkopimda dan insan Pers Kota Malang yang tergabung dalam 4 Organisasi Profesi; Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Pewarta Foto Indonesia (PFI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Foto bersama Forkopimda dan pers peserta wasbang.(Djoko W)

Bertempat di hotel Grand Mercure, Senin (23/10/23). Wawasan Kebangsaan bertajuk “Forkopimda Bersama Insan Pers dalam Rangka Memelihara Bumi Arema Tetap Aman dan Damai”. Ini di buka langsung oleh PJ. Walikota Malang.

Pada wasbang kali ini Kesbangpol menghadirkan Pj.Walikota Malang Dr.Ir. Wahyu Hidayat, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol. Budi Hermanto, S.I.K, M.Si. dan Dandim 0833/Kota Malang Letkol Kav. Heru Wibowo Sofa,. S.H, M.Han.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang Dra. Rinawati.MM(Djoko W)

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang Drs. Rinawati.MM dalam sambutannya menyampaikan guna membangun keharmonisan dalam perbedaan perlu dilakukan penguatan nilai-nilai Kebangsaan secara terus menerus. Oleh seluruh elemen masyarakat termasuk insan pers yang merupakan media informasi, pendidikan, hiburan serta kontrol sosial.

“Karena itu, tujuan dari acara ini adalah mengoptimalkan peran pers dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari 4 konsensus dasar berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika. SE(Djoko W)

Pada kesempatan pertama Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika. SE meminta kepada forkopimda untuk bersama sama mitra Pers membangun kota Malang.

Pemerintah wajib pro aktif di tengah hiruk pikuk arus informasi dengan memberikan pemahaman edukatif yang informatif terhadap berita yang beredar. Apalagi di Kota Malang dengan karakter urban dan banyaknya institusi pendidikan, dan masyarakat yang terdidik.

Pers tentunya akan selalu aktif menjadi fungsi kontrol pemerintah. Jika pemerintah, baik eksekutif atau legislatif lamban merespon keluhan.

“Risiko yang dihadapi, akan mendapatkan punishment social tidak menutup kemungkinan juga social justice warrior (SJW) akan bermunculan dan menjadi lebih kritis dalam memotret kebijakan pemerintah,” ujar Made.

Begitu juga sebaliknya, lanjut Made jika pemerintah mampu merespon keluhan dengan baik apresiasi dalam bentuk reward social akan diperoleh tanpa melihat latar belakang politik, suku dan agamanya. Sebab, karakter masyarakat urban di Kota Malang adalah masyarakat terdidik dan rasional.

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat diwawancarai wartawan(Djoko W)

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengajak insan pers untuk bisa turut mensukseskan pembangunan di Kota Malang.

Wahyu mengatakan, bahwa sebagai Pj Wali Kota Malang ia mendapatkan instruksi khusus dari Presiden, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Gubernur Jatim. Yakni untuk mengawal empat hal yang meliputi pengendalian inflasi, menurunkan angka stunting, kemiskinan ekstrem dan pelayanan publik.

“Itu yang harus saya kawal dan dalam perjalanan saya menjalankan amanah ini tidak ada apa-apanya jika tidak dikawal pers. Mari sama-sama menjalankan sesuai tugas masing-masing. Kami dari pemerintah menjalankan program yang diamanati DPRD akan berhasil dengan dukungan pers,” ujar Wahyu.

Dirinya juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebab, dirinya bisa mendapat kesempatan untuk dapat berinteraksi dengan insan pers yang bertugas di Kota Malang. Terlebih dirinya berharap agar interaksi yang sudah terjalin bisa dilanjutkan dengan pola komonikasi yang baik.

“Dengan interaksi ini bisa komunikasi, tukar info terkait cara pandang, termasuk dalam membangun kesadaran sebagai warga negara Indonesia,” imbuh Wahyu.

Apalagi, insan pers merupakan bagian dari hexahelix yang juga diperlukan dalam penguatan wawasan kebangsaan. Terlebih agar informasi yang disampaikan bisa diterima lebih mudah oleh masyarakat.

“Kami sepakat hexahelix salah satunya dari media. Tanpa itu gak bisa menyampaikan pesan hingga diterima masyarakat,” jelas Wahyu.

Sebab saat ini, dengan bertumbuhnya teknologi, tidak semua informasi yang beredar di masyarakat itu sesuai dengan kebenaran. Hal tersebut juga diperparah dengan lemahnya masyarakat akan literasi dalam bermedia sosial.

“Ini harus dipantau karna agar tidak disintegrasi. Wartawan diharapkan dapat mengawal keutuhan bangsa. Pers bebas dan bertanggung jawab melalui fungsi penyebar info yang benar dan objektif. Selain itu, kontrol sosial dengan memberi literasi menguatkan tujuan kita menguatkan wawasan kebangsaan pada masyarakat,” terang Wahyu.

Selain itu menurutnya, juga perlu ada upaya menyamakan persepsi bersama insan pers. Tujuannya, untuk turut bersama membangun bangsa. Terutama sebagai insan pers dalam menyampaikan isu strategis melalui berita yang obyektif dan konstruktif.

“Menyamakan persepsi penting melaksanakan dialog kesepakatan bersama kuat membangun bangsa. Pers memperjuangkan isu strategis pembangunan, melepaskan rakyat dari kemiskinan, inflasi, pelayanan publik,” pungkas Wahyu.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol. Budi Hermanto, S.I.K, M.Si.(Djoko W)

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol. Budi Hermanto, S.I.K, M.Si. mengajak insan pers yang selama ini menjadi mitra kerja dan berperan sebagai kontrol melalui karya jurnalistik bisa mengkanter berita berita Hoax yang berkembang di medsos.

“Apalagi di tahun politik saat ini luarbiasa Penyebaran berita hoax sering terjadi di media sosial dan mempengaruhi pola pikir masyarakat. Bebasnya akses dalam membuat akun media sosial membuat banyak orang yang tidak bertanggung jawab menciptakan akun – akun palsu yang kemudian digunakan untuk menyebarkan berita hoax ke masyarakat. Hal inilah yang menjadi tugas insan pers untuk menyuguhkan berita yang benar sebagai pengimbangan,” pinta Budi Hermanto.

Dandim 0833/Kota Malang,
Letkol Kav. Heru Wibowo Sofa,. S.H, M.Han
.(Djoko W)

Sementara itu, Dandim 0833/Kota Malang,
Letkol Kav. Heru Wibowo Sofa,. S.H, M.Han menghimbau untuk sama-sama menghargai lagu Indonesia Raya ketika diperdengarkan di berbagai acara. Sebagai implementasi dasar wawasan kebangsaan.

“Apabila dalam suatu acara diperdengarkan lagu Indonesia Raya, mohon untuk menghargai dan menghormati. Dengan cara ikut berdiri dan bernyanyi,” tuturnya.

Pasalnya menurut Dandim, mendengarkan lagu Indonesia Raya merupakan implementasi yang paling mendasar terkait wawasan kebangsaan.

“Kalau memang kita mengerti dan memahami inti dari makna dari wawasan kebangsaan itu sendiri. Maka lakukan hal yang mendasar dulu dengan menghargai lagu Indonesia Raya,” tandasnya.

Ketua PWI Malang Raya Ir. Cahyono sambutan mewakili organisasi Profesi (Djoko W)

Mewakili insan Pers Ketua PWI Malang Raya Ir. Cahyono mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, yang menggelar wawasan Kebangsaan bersama Forkopimda dan insan Pers Kota Malang.

Cahyono meminta Forkopimda untuk merangkul insan pers (Wartawan) untuk bersama sama membangun Kota Malang.

Dikatakan Cahyono, untuk anggotanya (PWI) yang tersebar di Malang Raya ini, ada 300 san lebih dan 60 persennya sudah lulus Uji Kopetensi Wartawan (UKW).

Di Tahun Politik ini, PWI Malang Raya ikut serta dalam pengawasan Pemilu yang anggotanya telah di Lantik beberapa bulan lalu, yaitu Pengurus Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya.

Terakhir Cahyono juga menginformasikan jika PWI Malang Raya punya gawe menyelenggarakan UKW pada bulan November tanggal 18-19 / 2023. Meminta Forkopimda untuk mendukung kelancaran acara itu.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *