Pj. Wahyu Dorong Dispangtan Kota Malang Kebut Vaksinasi PMK
Selasa, 27 Februari 2024
Malangpariwara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang tengah meng kebut vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak. Terutama pada ternak sapi.
Hal tersebut tidak lain untuk mencegah penyebaran penyakit yang menyerang hewan berkuku belah tersebut. Saat ini, ada sebanyak 800 ekor sapi yang ditarget vaksin hingga bulan Maret 2024.
“Yang sudah divaksin per tanggal ini ada 700 ternak. Target 800 itu di triwulan satu. Sehingga, target di triwulan pertama kurang 100 ternak,” ujar Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, Senin (24/2/2024).
Sedangkan nantinya, pada bulan April, Mei hingga Juni atau di triwulan ketiga, akan dijadwalkan vaksinasi PMK selanjutnya. Data Dispangtan menyebut, total ada sebanyak 1.500 ekor ternak yang menjadi sasaran vaksinasi.
“Total populasi sapi di Kota Malang itu ada 1500 ekor,” imbuh Slamet.
Dengan demikian, dirinya berharap agar kasus PMK tak lagi menjangkit ternak sapi yang ada di Kota Malang. Baik sapi potong atau sapi pedaging maupun sapi perah.
Sementara pada tahun 2023 lalu, Dispangtan Kota Malang mencatat ada sebanyak 3 ekor sapu yang mati akibat PMK. Dirinya pun berharap agar hal itu tak kembali terulang.
“Kasus di tahun ini nihil di Kota Malang. Kalau tahun 2023 ada 3 ekor yang mati, itu mendapat ganti rugi dari Pemerintah Kota Malang Rp 10 juta per ekor,” jelas Slamet.
Dirinya pun berpesan kepada masyarakat atau peternak tak segan datang ke Kantor Dispangtan, jika ingin ternaknya mendapat vaksin. Sebab hal itu juga dibutuhkan sebagai upaya bersama untuk mencegah penyebaran PMK di Kota Malang.
“Kalau mau vaksinasi nanti ke Dispangtan bidang pertanian dan peternakan, gratis,” tegasnya.
Sementara untuk lalu-lintas atau distribusi ternak, menurutnya memang tidak ada penyekatan. Hanya saja, dirinya berharap agar ternak yang masuk ke Kota Malang bisa disertai surat keterangan sehat.
“Makanya setiap lalu lintas hewan itu harus disertai surat keterangan sehat. Paling banyak dari Kabupaten Malang,” pungkas Slamet.(Djoko W)