15 Maret 2025

UB Tuan Rumah Seminar Nasional ICMI Bahas Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Wakaf

c1_20240326_04282967

Selasa, 26 Maret 2024

Malangpariwara.com – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), gelar seminar Nasional selama dua hari (25-26/3/2024).
Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah.

UB Tuan rumah seminar nasional Sizwaf(Djoko W)

Seminar Nasional dan Pelatihan kali ini dengan tema “Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Wakaf Berbasis Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi” di gelar di Auditorium Algoritma Filkom Universitas Brawijaya Malang.

Rektor UB, Prof Widodo saat memberi keterangan kepada wartawan (Djoko W)

Rektor UB, Prof Widodo menyampaikan, hari ini UB ditunjuk sebagai host dalam seminar nasional yang diselenggarakan ICMI. Yang dihadiri langsung Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria.

“Sesuai tema yang diangkat, hari ini akan banyak diskusi tentang zakat dan wakaf dan pemberdayaan umat Islam di Indonesia,” jelas Prof Widodo di Auditorium Algoritma Filkom UB, Senin (25/3/2024).

Dikatakan Prof Widodo, Ziswaf (Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf) merupakan sebuah instrument distribusi kekayaan dalam sistem ekonomi Islam. Keempat instrument tersebut hanya zakat yang hukumnya diwajibkan bagi setiap muslim, namun ketiga lainnya menjadi sarana berderma terhadap sesama muslim.

Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria (Djoko W)

Sementara itu, kepada wartawan di acara jumpa pers, Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria menyampaikan, ICMI terus berusaha menjadi sumber inspirasi untuk pembangunan bangsa ke depan. Namun inspirasi ini harus ditindaklanjuti dengan transformasi.

Sehingga ICMI berusaha untuk aksi riset melalui pusat inkubasi bisnis usaha kecil (pinbuk) yang sudah membina Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) maupun UMKM. Karena ICMI ingin menyentuh sektor riil.

“Kita membangun tradisi intelektual untuk bangsa. Yakni intelektual sebagai sebuah kepedulian. Dimana kemampuan pengetahuan kita diiringi dengan jiwa yang kita arahkan untuk mengabdi, itu yang harus digarap oleh ICMI,” tuturnya.

Salah satu di dalamnya adalah bagaimana memanfaatkan institusi zakat, wakaf untuk bisa menjadi salah satu pilar bagi pengentasan kemiskinan, penanggulangan ketimpangan sekaligus juga untuk menggerakkan ekonomi.

Semoga dengan adanya era digital ini semakin mempercepat satu proses peningkatan kuantitas dan kualitas orang berinfak. Sekaligus semakin memperluas partisipasi masyarakat untuk bisa langsung terlibat.

“Karena kalau kita lihat potensi zakat itu luar biasa menyampai 327 triliun. kemudian potensi wakaf itu lebih dari 2 ribu triliun itu luar biasa besar. Artinya potensi yang kita miliki ini mestinya bisa menjadi kemajuan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.

“Jadi dengan mengelola zakat dan mengelola wakaf yang potensinya sangat besar itulah yang harus segera kita wujudkan,” tandas Prof Arif Satria.

Sementara itu, Pinbuk ICMI, Asli Chan Burhan mengatakan, dalam seminar nasional ini, dihadirkan para pembicara dari berbagai pihak, mulai dari kementerian Agama, Baziz, BWI dan juga dari para praktisi.

“Hari ini kita sudah masuk pada era digital. Sehingga kita barus bisa mensupport para lembaga zakat seperti Masjid, Yayasan dan yang lainnya. Mulai dari digitalisasi operasional dan juga digitalisasi layanan. Termasuk juga digitalisasi monitoring dan pengawasan,” ungkapnya.

“Dengan demikian kita harapkan itu bisa bertumbuh dan akan memberikan kemaslahatan yang lebih besar kepada masyarakat,” pungkasnya.

Penyerahan Beasiswa Bantuan Bazis UB kepada mahasiswa UB (Djoko W)

Usai pembukaan Seminar Nasional juga dilaksanakan secara simbolik penyerahan beasiswa Bazis sebesar Rp.1.437.252.500 bantuan Bazis Universitas Brawijaya kepada mahasiswa penerima manfaat.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *