Sambangi Pengrajin Tempa Sanan, Pj Wali Kota Malang Inginkan Ada Inovasi Baru

Jum’at, 14 Juni 2024

Malangpariwara.com – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menginginkan adanya inovasi baru pada geliat industri pengrajin keripik tempe di Sanan. Hal tersebut disampaikan saat dirinya meninjau sentra pengrajin tempe di Kampung Sanan Kecamatan Blimbing, Jumat (14/6/2024).

Pada kesempatan tersebut, Wahyu didampingi sejumlah perangkat daerah meninjau langsung proses pembuatan tempe hingga menjadi keripik dan dikemas hingga menjadi oleh-oleh. Dirinya pun sempat berdialog dengan sejumlah pengrajin.

“Saya ingin tahu, apa inovasi baru atau terobosan baru agar keripik tempe ini tetap dipertahankan, dirasakan dan disukai oleh masyarakat. Alhamdulillah kita tadi ketemu perajin dari tempe dan saya juga tau prosesnya termasuk kendala kendala, termasuk juga kita butuh peningkatan mutu keterampilan,” ujar Wahyu.

Tentu untuk dapat mengembangkan bisnisnya, para pengrajin tempe di Sanan tidak dapat berjalan sendirian. Dirinya meminta kepada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan untuk turut aktif dalam upaya peningkatan keterampilan para pengrajin.

“Saya minta Kepala Diskopindag untuk peningkatan keterampilan ini kita butuhkan agar timbul inovasi inovasi yang baru, baik rasa, bentuk dan lain lain,” imbuh Wahyu.

Wahyu menilai, peningkatan mutu melalui pelatihan keterampilan tersebut perlu dilakukan. Sebab, kredibilitas keripik tempe maupun tempe Kampung Sanan sudah dikenal dengan sangat baik. Baik bagi masyarakat Kota Malang atau wisatawan yang tengah berburu oleh-oleh khas Malang.

“Tadi saya sampaikan namanya keripik tempe dan tempe itu tidak bisa dilepaskan dari nama Sanan. Sehingga tempe itu sanan dan sanan itu keripik tempe. Sama dengan Malang terkenal dengan nama keripik tempenya,” terang Wahyu.

Selain itu, tinjauannya tersebut juga dimaksudkan untuk memastikan sejauh mana keberlangsungan keripik tempe di Kampung Sanan, sebagai salah satu oleh-oleh khas Malang. Dirinya pun berharap agar para pengrajin keripik tempe di Kampung Sanan bisa tetap menjaga kualitas produksinya.

“Saya berharap keripik tempe ini tetap bisa menjaga kualitas karena di hari hari libur ini permintaan tinggi, terutama di bulan ini kan banyak cuti bersama dan hari libur panjang. Ada kebutuhan masyarakat untuk membawa oleh oleh terkait dengan keripik tempe sanan,” tutur Wahyu.

Bahkan menurutnya, pesona keripik tempe hasil produksi Kampung Sanan juga telah menjadi magnet bagi wisatawan. Sebab, selain untuk berburu oleh-oleh, juga tak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Kampung Sanan untuk melihat bagaimana proses pembuatan kedelai hingga menjadi oleh-oleh yang banyak digemari masyarakat.

“Disamping itu juga saya melihat bahwa keripik tempe Sanan itu sudah menjadi satu tujuan untuk melihat keripik tempe atau tempenya tapi juga kunjungan wisata yang itu bisa membuat bagaimana proses tempe itu enak dimakan,” pungkas Wahyu.. (Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *