Bekal 2 Kursi, PSI Ngotot Memburu Kursi N2 Siapa Pasangannya
Selasa, 13 Agustus 2024
Malangpariwara.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih belum dapat memastikan bakal mengusung Wahyu Hidayat dalam Pilkada Kota Malang 2024 mendatang. Terlebih untuk menduetkannya bersama Ali Muthohirin.
Ketua DPD PSI Kota Malang Achmad Faried mengatakan, sejauh ini dirinya masih hanya dapat memastikan koalisinya bersama Partai Gerindra. Tidak dengan paslon yang akan diusung nantinya.
“PSI dan Gerindra tetap menjadi prioritas koalisi. Kalau info dari desk, kemungkinan di minggu ini clear untuk rekom,” ujar Faried, Selasa (13/8/2024).
Hanya saja, dalam hal ini PSI masih ngotot untuk mengusung Ali Muthohirin sebagai calon wakil wali kota. Meskipun, dirinya menyadari betul bahwa dalam Pilkada Kota Malang ini pihaknya hanya bermodal dua kursi.
“Bisa di pastikan untuk PSI mengusung Ali Mutohirin. Sedangkan N1 kita mengikuti partai pengusung utama koalisi. Karena jumlah kursi PSI baru dua,” terang Faried.
Di satu sisi, sempat beredar kabar bahwa PSI juga berencana menduetkan Ali Muthohirin dengan mantan Wali Kota Malang periode 2013-2018 Mochammad Anton. Kabar itu menguat setelah pertemuan Anton dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep belum lama ini.
“Untuk pertemuan Ketum dengan Abah Anton belum ada konfirmasi berikutnya. Pengurus (PSI) Kota Malang menunggu arahan dari DPP. Sangat diprioritaskan Gerindra. Sebagai kelanjutan dari KIM,” jelas Faried.
Sebagai informasi, jika PSI jadi bersepakat untuk menduetkan Abah Anton dengan Ali Muthohirin, maka terdapat kemungkinan untuk berkoalisi dengan PKB. Dengan total 10 kursi hasil koalisi, kemungkinan itu bisa terjadi.
“Abah anton salah satu yang mendaftar lewat DPD PSI Kota Malang. Dan secara administrasi beliau melengkapi, sehingga para pendaftar yang lengkap kita teruskan ke Provinsi dan DPP. Jadi proses berikutnya ada di wewenang mereka,” tutur Faried.
Sedangkan jika PSI bersikukuh menduetkan Ali Muthohirin dengan Wahyu Hidayat, jumlah kursi yang dimiliki masih kurang untuk bisa mengusung pasangan calon wali kota dan wakilnya. Sebab Gerindra hanya memiliki 6 kursi.
Namun, duet Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin bisa berlanjut jika setidaknya ada satu koalisi yang bisa menambah total perolehan menjadi 9 kursi atau lebih. Dalam hal ini, ada sejumlah partai yang memiliki kursi namun belum mengambil sikap secara terbuka.
Yakni Partai Golkar sebanyak 6 kursi, Partai Demokrat dan Nasdem masing-masing 3 kursi dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebanyak 1 kursi.( Djoko W)