Tanggapan Putri Aidillah Nurfitriyah Kriswanto, SH Aleg DPRD FPKB Kota Malang Usai Nobar Pilgub Jatim

Putri Aidillah Nurfitriyah Kriswanto, SH Aleg DPRD FPKB Kota Malang (Djoko W)

Malang, 19 Oktober 2024

Malangpariwara.com
Ditanya komentar hasil debat semalam untuk Pilgub Jatim,
Putri Aidillah Nurfitriyah Kriswanto, SH Aleg DPRD FPKB Kota Malang sangat puas dengan program yang disampaikan Paslon (LUMAN) no urut 1.

Politisi muda dari F-PKB Kota Malang saat di temui Malangpariwara di kediamannya kawasan Lowokwaru sedang Nobar Debat perdana Pilgub bersama warga.

Serius nobar debat perdana Pilgub Jatim di kediaman Putri(Fito: Djoko W)

“Kita lagi nobar sangat seru. Dalam debat perdana semalam, Jum’at (17/10/24) yang digelar di Graha Unesa, Surabaya, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, menyoroti sejumlah masalah krusial seperti kemiskinan, pengangguran, stunting, serta tingginya angka putus sekolah,” sebut Putri.

Lebih lanjut Aleg yang akrab disapa Putri mengomentari hasil debat, “Kalau tanggapan saya terkait Mbak Luluh, dari ketiga paslon yang paling siap secara psikologis ya, itu Mbak Luluh sih. Kalau paslon nomor dua, karena sudah menjabat sebagai gubernur selama lima tahun, jadi dia hanya poin-poin kerjanya dia selama lima tahun saja, tapi jangan lupa melihat bahwa banyak kekurangan juga di Jawa Timur yang memang perlu dibenahi juga. Kalau Bu Risma kayaknya sedikit grogi memang. Banyak grogi sih kelihatannya dari psikologisnya juga. Kalau Mbak Lulu gak punya beban gitu. Kayaknya gak punya beban. Penampilannya paling nyantai lah,” ujar legislatif muda yang juga menjabat CEO PT. Tomah Jaya Elektrikal ini.

Dari penonton di rumah Putri ternyata senada. kalau dari pendapat mereka juga sama semuanya. Program-programnya yang kira-kira mengena ke masyarakat apa?

“Itu paling mengena menurut saya itu memang Luluk membaca banyak kasus-kasus seperti stunting. Terus seperti sekolah-sekolah yang memang pendidikan karakternya juga kurang Itu poin-poinnya masuk banget lah, gak dibuat-buat lah istilahnya kalau menurut saya Jadi poinnya memang itu perlu banget di Jawa Timur punya pemimpin Luluk,” tandas Putri.

Debat semalam memang seru statemen menusuk Luluk terkait kemiskinan.

“Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur saat ini merupakan yang tertinggi di Indonesia, dengan lebih dari 1 juta orang yang masih menganggur,” kata Luluk dalam debat.

Selain itu, Luluk menyoroti minimnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki legalitas formal. Dari total 9,6 juta UMKM di Jawa Timur, hanya sekitar 1,5 juta yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Hal ini menjadi hambatan bagi pelaku usaha untuk berkembang lebih jauh dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian daerah,” ucapnya.

Lebih lanjut, Luluk juga mengkritisi bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang seharusnya siap kerja, justru menjadi penyumbang terbesar dalam tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur.

“Anak-anak lulusan SMK, yang seharusnya siap kerja, ternyata justru menjadi penyumbang terbesar pengangguran terbuka di Jawa Timur,” tegasnya.

Luluk berjanji untuk membenahi permasalahan ini, dengan komitmen kuat untuk membawa perubahan.

“Kami memiliki niat dan tekad untuk mewujudkan Jawa Timur yang lebih baik, lebih adil, lebih sejahtera, dan lebih makmur,” ujarnya.

Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 ini diikuti oleh tiga pasangan calon. Pasangan nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, diusung oleh PKB.

Pasangan nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, didukung oleh koalisi besar yang terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN.

Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Hanura, dan Partai Ummat.(Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *