Digoyang Isu Black Campaign Abah Anton Semakin Dicintai Warga
Malang,19 Oktober 2024
Malangpariwara.com – Semakin mendekati masa pencoblosan isu menyudutkan baik melalui pesan singkat, banner ujaran kebencian yang Provokatif, serta medsos semakin santer.
Namun, masyarakat saat ini sudah cerdas sulit digoyang dengan hal hal menyudutkan yang tak beralasan.
Malang harus kondusif. Adu gagasan inovatif yang di butuhkan masyarakat tetapi akhir akhir ini kenyataannya banyak kegiatan kampanye yang dilakukan untuk menyerang lawan politiknya dengan melakukan kampanye gelap atau black campaign.
Black campaign merupakan model kampanye dengan cara membuat suatu isu atau gosip yang ditujukan kepada pihak lawan, tanpa didukung fakta atau bukti yang jelas (fitnah).
Dilihat dari fakta yang terjadi meski di goyang isu menyudutkan ternyata Abah Anton semakin digandrungi masyarakat. Sosok orang yang pernah memimpin 5 tahun Kota Malang yang dermawan dan peduli wong cilik ini masih di hati masyarakat. Masih tetap menjadi magnet .
Itu terbukti, kemarin Jum’at (18/10/24) agenda Abah Anton Calon Walikota Malang berkunjung ke Pasar Sukun. Seperti biasa begitu turun dari kendaraan, Abah Anton, mendapat sambutan meriah pedagang maupun pengunjung.
Kepada warga yang ditemui di Pasar Sukun Abah Anton meminta doa dan dukungannya.
“Mohon doa dan dukungannya, agar kami dan Pak Dimyati diberi amanah untuk kembali memimpin Kota Malang,” pinta Abah Anton.
Warga antusias menemui Abah dan menyatakan dukungannya untuk memilih pasangan Abadi sambil mengacung acungkan jari metalnya (3).
Usai berkeliling Pasar Sukun, Abah menyempatkan diri, mampir ke Pondok Pesantren Darul Muttaqin.
Di Pondok Abah bertemu dengan Ustadz Sujai, pimpinan Darul Muttaqqin, yang beralamat di Jalan S. Supriyadi Gg: 9 No. 69A, Sukun.
Tidak hanya warga Pondok yang menyambut Abah Anton, tetapi masyarakat sekitar yang mengetahui kehadiran Abah Anton, langsung berdatangan menemui Paslon Nomor 3 tersebut.
Sujai menyampaikan, kunjungan Abah tidak direncanakan, tapi kabar kehadiran Abah Anton cepat menyebar, dan banyak orang segera datang untuk bersalaman dan berfoto bersama.
“Orang-orang tidak terpengaruh dengan isu-isu fitnah yang menjelekkan Abah Anton. Buktinya, saat beliau mampir ke pondok, warga pada berdatangan menghampiri, menyapa, salaman, foto bersama, seperti ketemu tokoh idola,” ungkap Ustadz Sujai menanggapi kehadiran Abah Anton.
Pada kesempatan tersebut Ustadz Sujai menyampaikan harapannya terkait pendidikan di Indonesia juga nasib rakyat kecil.
“Kami berharap pendidikan SD dan SMP untuk warga Malang kota bisa gratis. Kami ingin seperti dulu lagi, rakyat kecil diperhatikan,” ujarnya pada Abah Anton.
Harapan Sujai mendapat respon positif. Abah Anton menyanggupi semua permintaan, sambil mengajak menengok masa ketika dirinya menjadi walikota.
“Saya jadi walikota tidak mencari bayaran. Masih ingat? Semua untuk rakyat, untuk sedekah. Kalau tidak bisa dari kebijakan APBD ya dari CSR selain dari gaji saya. Makanya ayok tanggal 27 rame rame ke TPS, ajak seluruh anggota keluarga, tentukan hak pilih sesuai hati nurani,” ucap Abah Anton.( Djoko W)