Silaturahmi Keluarga Besar ASSAS Abah Sanusi Inginkan Ponpes Hasilkan Santri Entrepreneur
Selasa, 22 Oktober 2024
Malangpariwara.com – Abah Sanusi Calon Bupati Malang yang menggandeng Hj.Lathifah Shohib Inginkan Ponpes Hasilkan Santri Entrepreneur.
Mengapa kewirausahaan atau KWU dianggap penting dalam pondok pesantren?
Menurut Abah Sanusi saat menyempatkan diri untuk menghadiri acara silaturahmi keluarga besar Alumni Santri Sarang (ASSAS), yang digelar di Desa Pakis Kembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Senin (21/10/2024) malam mengatakan bahwa
“Kemampuan kewirausahaan menjadi hal yang harus digiatkan di pesantren, tujuannya agar santri tidak hanya berkompeten dalam bidang agama tetapi juga mampu mandiri secara ekonomi. Hal ini akan memberikan andil yang besar dalam kehidupan ekonomi, khususnya dalam menciptakan entrepreneur dari kaum santri,” ujarnya.
Dikesempatan itu, Cabup Malang nomor urut 1 HM. Sanusi menginginkan disetiap Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Malang, nantinya bisa menciptakan santri Entrepreneur.
“Dihadapan para gus-gus (Keluarga Besar ASSAS Malang Raya) ini saya sampaikan agar dapat mengembangkan minat wirausaha bagi para santri,” ucap politisi yang karib disapa Abah Sanusi ini.
Menurut Sanusi, selain mengembangkan minat wirausaha atau menciptakan santri entrepreneur, juga nantinya akan lakukan memberikan pelatihan teknologi kepada para santri di pesantren.
“Sesuai program kami (Paslon Sanusi – Lathifah Shohib), pesantren diharapkan juga memberikan sentuhan teknologi untuk mendukung entrepreneur,” jelasnya.
Hal itu, lanjut Sanusi, sesuai dengan program yang diusung Pasangan Calon (Paslon) Bupati – Wakil Bupati (Wabup) Malang Drs.H.M. Sanusi.M.M – Dra.Hj. Lathifah Shohib(Salaf), untuk melakukan pembinaan teknologi kepada para santri, itu guna merealisasikan program One Pesantren One Product (OPOP).
“Dengan adanya sentuhan program itu (OPOP), dapat mendukung kesejahteraan para santri. Sehingga di pondok pesantren nanti di samping santri belajar, juga bisa berwirausaha untuk mengembangkan karier mereka,” terangnya.
Dengan begitu, tambah Sanusi, bisa membantu biaya operasional pondok pesantren, seperti di pondok pesantren yang ada di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Nantinya diharapkan bisa seperti di Parung, Jawa Barat itu yang mengembangkan kolam ikan. Sehingga di pondok pesantren itu per tahun bisa menghasilkan miliaran rupiah dari kolam ikan untuk kebutuhan pondok,” tukasnya.(Djoko W)