Pj Wali Kota Malang Serahkan Bantuan Duka untuk Keluarga Satlinmas yang Meninggal Dunia

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menyerahkan bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada istri almarhum. (ist)

Jum’at, 29 November 2024

Malangpariwara.com – Turut berbelasungkawa Pj Wali Kota Malang, takziah ke rumah duka almarhum Suyono, anggota Satlinmas yang meninggal dunia setelah bertugas selama Pilkada, Jumat (29/11/2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga almarhum. Selain itu, beliau juga menyampaikan bantuan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan dan Baznas Kota Malang.

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan ST MT, hadir bersama sejumlah pejabat penting, termasuk Kadis Kesehatan dan Kasatpol PP, untuk menunjukkan perhatian dan solidaritas pemerintah. Kepergian Suyono meninggalkan duka mendalam, mengingat almarhum merupakan salah satu anggota Satlinmas yang turut berperan dalam kelancaran Pilkada di Kota Malang.

“Kami datang untuk memberikan dukungan sekaligus menyampaikan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan” tukas Iwan Kurniawan.

Dalam kesempatan tersebut, Iwan menjelaskan, almarhum Suyono meninggal dunia karena kondisi kesehatannya yang memburuk setelah bertugas. Menurut laporan yang diterima, almarhum sebelumnya mengalami keluhan gula darah tinggi dan masalah paru-paru akibat komplikasi penyakit lama. Meskipun dalam keadaan kurang sehat, almarhum tetap bertugas dengan semangat hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

Iwan Kurniawan juga mengungkapkan, pihak BPJS Ketenagakerjaan telah memberikan santunan sebesar Rp 42 juta kepada keluarga almarhum. Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi almarhum yang telah menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, Baznas Kota Malang turut memberikan bantuan kepada keluarga almarhum sebagai dukungan di tengah kesulitan yang dihadapi.

“Saya berharap bantuan ini bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, terutama untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya,” tutur Iwan.

Ia mengungkapkan, keluarga almarhum memang membutuhkan perhatian lebih, mengingat ada anak-anak yang masih bersekolah. Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada keluarga almarhum dalam aspek pendidikan dan kesejahteraan.

Pada kesempatan tersebut, Iwan Kurniawan juga menerima permintaan dari keluarga almarhum untuk memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak yang masih bersekolah. 2 (Dua) anak Suyono saat ini duduk di bangku SMP dan SD, yang membutuhkan dukungan pendidikan dari pemerintah.

“Kami akan diskusikan hal ini dengan Disdikbud, agar keluarga almarhum mendapatkan dukungan yang maksimal,” kata Iwan.

Iwan Kurniawan menambahkan, Pemkot Malang juga akan mengupayakan program bedah rumah untuk keluarga almarhum, mengingat kondisi rumah yang dinilai memerlukan perbaikan. Ia berharap, keluarga almarhum bisa merasa terbantu dengan perhatian yang diberikan oleh pemerintah.

“Kami akan usulkan program bedah rumah agar kondisi tempat tinggal keluarga almarhum bisa lebih layak,” ujar Iwan.

Sementara itu, Iwan juga menekankan pentingnya pemantauan terhadap kesehatan petugas Pilkada lainnya, termasuk anggota PPS dan KPPS. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang, mengingat petugas Pilkada bekerja dalam kondisi yang cukup menuntut fisik.

“Kami akan pastikan petugas Pilkada lainnya, terutama yang bertugas di TPS, mendapatkan perhatian kesehatan yang cukup,” ungkap Iwan.

Iwan meminta Camat dan Lurah untuk memantau kondisi kesehatan petugas TPS selama 1 (satu) bulan ke depan, sesuai dengan ketentuan BPJS Ketenagakerjaan. Ia mengingatkan, meskipun petugas dalam kondisi sehat selama Pilkada, mereka tetap membutuhkan pemantauan jangka panjang.

“Kami tidak ingin kondisi kesehatan petugas yang baik saat Pilkada, namun justru drop setelahnya,” tegasnya.

Istri almarhum, Dwi Andri Ningtyas, mengenang suaminya sebagai sosok pekerja keras yang tidak mudah mengeluh. Dwi mengungkapkan, suaminya sudah merasa lemas dua hari sebelum Pilkada namun tetap memutuskan untuk melanjutkan tugasnya.

“Pak Suyono tetap berangkat meskipun tubuhnya sudah lemas, karena merasa ini adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan,” ungkap Dwi dengan suara bergetar.

Menurut Dwi, suaminya sempat merasa tidak enak badan namun tetap memaksakan diri untuk bertugas sebagai pengawas TPS di Kelurahan Mulyorejo. Sebelum kembali ke rumah, Suyono hanya sempat mengambil kotak suara dan langsung pulang untuk istirahat.

“Suami saya sangat bertanggung jawab dengan pekerjaannya,” lanjutnya mengenang.

Suyono diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes yang semakin memburuk setelah terpapar Covid-19 pada 2019. Menurut Dwi, kondisi tubuh suaminya semakin menurun, namun ia tetap berusaha bekerja keras demi keluarga. Almarhum sempat dirawat di RSUD Gadang, namun meninggal dunia pada hari Kamis sore (28/11/2024) pukul 16.45 WIB, setelah dirujuk ke rumah sakit, dan langsung dimakamkan pada pukul 20.30 WIB di makam muslim mulyorejo.

Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk terus mengutamakan kesejahteraan petugas Pilkada, serta memberikan perhatian lebih terhadap keluarga yang ditinggalkan almarhum Suyono. Iwan berharap, langkah-langkah ini dapat membantu meringankan beban keluarga dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan dengan baik.(Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *