Tingkatkan Kapasitas Produksi Keju Mozzarella POLINEMA Hibahkan Peralatan Pasteurisasi PEF untuk UMKM Produsen Susu

Malang, 30 November 2024

Malangpariwara.com
Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program INOVOKASI yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Ketua program Dr. Zakijah Irfin, S.T, M.T. dari Jurusan Teknik Kimia Polinema bersama tim foto bareng .(Ist)

Penjelasan Ketua program ini yaitu Dr. Zakijah Irfin, S.T, M.T. dari Jurusan Teknik Kimia mengatakan, dalam program berjudul “Efektivitas Proses Produksi Keju Mozzarella Skala Pilot ini Menggunakan Unit Kompatibel Pasteurisasi PEF-Fermentasi terhadap Produktivitas dan Nilai Gizi”, Polinema bekerja sama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mustarika Jaya Makmur di Desa Ngantru, Ngantang, Kabupaten Malang.

alat PEF-Fermentasi bantuan Polinema untuk UMKM Produsen Susu di di Desa Ngantru, Ngantang, Kabupaten Malang.(Ist)

“Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang mana KUB ini sudah dilatih tentang Teknologi Produksi Keju pada rangkaian kegiatan sebelumnya,” terang Dr. Zakijah Irfin.

Lebih lanjut Zakijah menyebut bahwa kegiatan lanjutan ini berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 23-24 November 2024, yang mana kegiatannya meliputi: Penyerahan alat PEF-Fermentasi, Pelatihan Penggunaan dan SOP alat, Uji coba alat untuk produksi keju mozzarella, pelatihan pemasaran digital kepada ibu-ibu anggota KUB meliputi: pembuatan akun WhatsApp Business, TikTok, dan Instagram sebagai media promosi, strategi menciptakan konten menarik, seperti foto dan video produk dan teknik branding untuk meningkatkan daya tarik dan kepercayaan konsumen.

Tim Marketing Polinema juga memberikan pendampingan kepada ibu-ibu anggota KUB tentang cara mengelola pesanan online. Peserta juga dilatih untuk menjawab pertanyaan pelanggan dengan respons cepat menggunakan WhatsApp Business, memberikan informasi lengkap tentang produk, harga, dan ongkos kirim dengan professional serta mengelola berbagai jenis pesanan online, dari konfirmasi pembelian hingga proses pembayaran.

Selain itu juga diajari Transaksi pembelian offline untuk melatih kemampuan anggota KUB dalam melayani pelanggan secara langsung.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk keju mozzarella menggunakan teknologi modern, sekaligus memperkuat keterampilan pemasaran digital bagi pelaku UMKM.

Pelatihan dari Polinema membuat keju mozzarella.(Ist)

“Adanya alat PEF-Fermentasi dan pelatihan dari Polinema ini sangat membantu kami. Dengan teknologi ini, kualitas keju mozzarella yang kami hasilkan meningkat, sesuai dengan standar yang diharapkan pasar. Selain itu, pelatihan digital marketing membuat kami lebih percaya diri memasarkan produk secara online, sehingga bisa menjangkau konsumen lebih luas,” ujar Agus.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memberikan harapan baru bagi peternak susu lokal.

“Kami optimis bahwa dengan diversifikasi produk olahan susu menjadi keju; kelompok kami mampu memperoleh banyak nilai tambah termasuk kesejahteraan anggota kami,” tambahnya.

“Dengan penerapan teknologi ini, UMKM di sektor dairy dapat meningkatkan nilai tambah produk susu segar, memperluas jangkauan pasar, dan memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat akan produk berkualitas,” ujar Dr. Zakijah Irfin, ST, MT., selaku ketua tim Inovokasi dari Jurusan Teknik Kimia.

Program ini memberikan dampak Polinema signifikan bagi KUB Mustarika Jaya Makmur, baik dari segi peningkatan kapasitas produksi maupun kemampuan pemasaran.

Teknologi PEF-Fermentor diharapkan dapat membantu UMKM menghasilkan keju mozzarella berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar nasional, sekaligus memperluas pasar melalui platform digital.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, program ini menjadi langkah awal menuju pembentukan “Kampung Kedjoe (KangDjoe)” di Desa Ngantru.

Kawasan ini diharapkan ke depan menjadi ikon edukasi dan destinasi wisata berbasis olahan susu yang dapat mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.( Djoko W )

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *