Menkop Launching Uji Coba Penyaluran Susu Pasteurisasi KAN Jabung di MTs An Nur Bululawang

Menkop launching uji coba penyaluran susu pasteurisasi KAN Jabung di MTs An Nur Bululawang.(Djoko W)
Rabu, 26 Februari 2025
Malangpariwara.com – Menteri Koperasi (Menkop) mengunjungi MTs An Nur Bululawang, Kabupaten Malang. Untuk launching uji coba penyaluran susu pasteurisasi melalui koperasi dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (25/2/2025).
Uniknya, dalam launching tersebut juga dilakukan uji coba pendistribusian susu pasteurisasi melalui dispenser kepada para siswa.
Dalam kesempatan tersebut, Menkop Budi Arie Setiadi menyampaikan, secara nasional produksi susu dalam negeri masih di angka 20 persen, sedangkan sisanya 80 persen impor. Sehingga untuk daerah-daerah yang susunya dihasilkan lewat peternakan lokal harus diserap oleh program MBG.

“Nah di Yayasan An Nur ini susunya dari peternakan lokal KAN Jabung. Dimana komponen susu yang bisa dihasilkan oleh peternakan lokal ini bisa membantu program Makan Bergizi Gratis,” terangnya kepada Malangpariwara.
Menurut Menkop, sampai saat ini Kemenkop terus melakukan konsolidasi, melakukan pendataan koperasi-koperasi yang siap menjadi pemasok bahan baku untuk MBG. Karena diharapkan kementerian Koperasi ikut berperan dalam MBG ini menjadi pemasok bahan baku makan bergizi.
“Menurut data kami, koperasi yang sudah dilibatkan dalam MBG ada sekitar 321 yang secara kelembagaan dan secara bisnis sudah siap, dari 1.300 koperasi yang kita data,” ungkapnya.
Lebih lanjut Menkop Budi Arie Setiadi mengatakan, saat ini Kemenkop juga sedang uji coba model baru pendistribusian susu kepada siswa menggunakan dispenser. Untuk sedikit mengurangi harga susu pada program MBG.
“Sekarang model yang diterapkan bukan menggunakan susu kemasan yang harga kemasannya sendiri mahal. Tapi menggunakan dispenser untuk wadah susu Pastereuisasi. Karena kita beli susunya, bukan beli bungkusnya,” sebutnya.
Problematika susu selain distribusi, juga waktu produknya tidak lama. Sehingga paling tidak, model dispenser ini bisa diterapkan di sekolah-sekolah yang berada di sentra susu lokal yang ada peternakan susunya. Seperti di Boyolali maupun di Pangalengan Jawa Barat, bisa dilakukan dengan model dispenser.
“Kita mau coba bagaimana susu segar dari peternak lokal, susunya ini dalam bentuk Pasteurisasi yang pakai dispenser. Sehingga metode ini harusnya bisa diterapkan juga di sekolah lain,” tandas Menkop.

(Djoko W)
Setelah dari MTs An Nur, Menkop Budi Arie Setiadi langsung mendatangi Farm KAN Jabung. Guna memastikan peternakan sapi untuk support program MBG. Sekaligus melakukan penandatanganan prasasti peresmian farm.
Sementara itu, Presiden Direktur KAN Jabung, Eva Marliyanti mengatakan, kedatangan Menkop ke Kabupaten Malang kali ini ingin melihat kesiapan koperasi-koperasi di Indonesia untuk mensuport program MBG. Dan salah satu yang terlibat di sini adalah Koperasi KAN Jabung, karena saat ini KAN Jabung memang sudah mensupport program MBG yang ada di Malang.

KAN Jabung sendiri dalam program ini juga sedang menjalankan program dari Kementerian Koperasi yang sedang membuat model baru untuk MBG. Kalau sebelumnya KAN Jabung mendistribusikan susu melalui cup, sekarang Kemenkop berupaya untuk mengurangi limbah sehingga mengeluarkan suatu metode baru yaitu distribusi susu melalui dispenser.
“Jadi setiap sekolah akan diberikan dispenser dan gelas sesuai dengan kapasitas muridnya. Sehingga nanti setiap kali makan siang, murid akan mengambil susu sendiri-sendiri melalui dispenser,” terang Eva.
Menurutnya, dengan metode ini harga susu akan semakin murah karena tanpa kemasan, dengan selisih sekitar 300 Rupiah. Susu yang dipakai MBG adalah susu Pastereuisasi, tanpa rasa dan tanpa gula.
“Saat ini jumlah susu yang disuplai KAN Jabung untuk MBG di 14 sekolah yang ada di Bululawang sebanyak 401 liter susu per hari,” tandas Eva.(Djoko W)