1 Juli 2025

Polinema Raih Penghargaan LEPRID sebagai Pelopor Media Wisata Digital “Travelinkcenter” Berbasis Pembelajaran Proyek

c1_20250619_08333509

Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT menerima penghargaan bergengsi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) sebagai Pelopor Pengembangan Media Wisata Digital "Travelinkcenter" untuk promosi pariwisata berbasis project-based learning.(Djoko W)

Kamis, 19 Juni 2025

http://Polinema.ac.id

Malangpariwara.com – Polinema mengadakan Dies Natalis ke-43. Menjadi momentum penting bagi Polinema untuk menegaskan transformasi menuju kemandirian dan keunggulan sebagai kampus vokasi.

Acara ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar melalui hasil riset dan inovasi yang dipamerkan, serta kegiatan lain yang melibatkan partisipasi masyarakat.

Pada Malam akhir Dies Natalis sekaligus sebagai momen Polinema menerima penghargaan bergengsi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) sebagai Pelopor Pengembangan Media Wisata Digital “Travelinkcenter” untuk promosi pariwisata berbasis project-based learning.

Penghargaan tersebut diberikan dalam rangkaian acara puncak Dies Natalis ke-43 Polinema, yang digelar di Graha Polinema, Kamis malam (19/6/2025). Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Polinema dengan PT. Mitra Transwisata Cendekia – Malang Tourism Center (MTC).

Foto : dari kiri berkopiah Pendiri LEPRID, Paulus Pangka, Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT dan CEO & Founder MTC, Sugiyanto.( Djoko W)

Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT, mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterima institusinya. Ia menekankan bahwa pencapaian ini adalah buah dari sinergi kuat antara kampus dan industri pariwisata.

“Ini merupakan bentuk nyata dari implementasi pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), yang dirancang agar selaras dengan kebutuhan industri saat ini,” ungkap Supriatna.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menyelesaikan problematika dunia kerja secara nyata, melibatkan tim lintas kompetensi dari dua jurusan dan enam program studi.

“Dengan latar belakang keilmuan yang berbeda, para mahasiswa diajak bekerja dalam satu tim untuk menyelesaikan satu proyek besar. Ini akan menumbuhkan kemampuan kolaborasi, penyelesaian masalah, serta pemahaman lintas disiplin yang sangat dibutuhkan di dunia kerja masa depan,” jelasnya.

Supriatna menegaskan bahwa Travelinkcenter bukan sekadar media digital biasa, melainkan ruang belajar aktif di mana mahasiswa tidak hanya mempraktikkan ilmu, tapi juga menciptakan karya nyata untuk promosi pariwisata berbasis digital.

Senada dengan itu, CEO & Founder MTC, Sugiyanto, menyatakan bahwa program ini dirancang agar mahasiswa bisa tumbuh dengan seimbang, baik dari sisi softskill maupun hardskill.

“Kami menjembatani kolaborasi antara akademisi dan dunia industri pariwisata. Melalui pendekatan penta-helix, kami menggandeng lima unsur penting: akademisi, pemerintah, industri, komunitas, dan media, untuk menciptakan ekosistem kolaboratif dalam pengembangan pariwisata digital,” jelasnya.

Sementara itu, Pendiri LEPRID, Paulus Pangka, menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan atas inovasi pertama di Indonesia yang menggabungkan teknologi digital pariwisata dengan metode pembelajaran berbasis proyek secara multidisiplin.

“Dari hasil penelusuran kami, belum ada model serupa di Indonesia yang melakukan kolaborasi lintas sektor untuk promosi pariwisata digital dengan melibatkan mahasiswa lintas kompetensi. Karena itu, LEPRID mencatat Polinema dan MTC dalam rekor ke-909 sebagai pionir nasional,” tegas Paulus.

Sebagai bentuk penghargaan, LEPRID memberikan piala, medali, dan piagam kepada Polinema dan MTC atas capaian tersebut.

Penghargaan ini menjadi bukti bahwa sinergi pendidikan vokasi dengan dunia industri dapat menghasilkan inovasi berdampak besar. Sekaligus menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk mengembangkan metode pembelajaran yang relevan dengan tantangan zaman.(Djoko W)