DLH Release ada 14 Titik Pohon Tumbang di Kota Malang, DLH Siap Lakukan Perapihan Pohon dan Berikan Asuransi

Malangpariwara.com – Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang terus melakukan langkah antisipatif pasca terjadinya curah hujan tinggi yang berakibat pohon tumbang di sejumlah wilayah Kota Malang.

Pelaksana harian (plh) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang menyebutkan bahwa terdapat 14 titik lokasi yang terjadi pohon tumbang. Ia menambahkan bahwa saat ini DLH Kota Malang tengah fokus pada perapihan pohon.

“Kemarin ada 14 titik lokasi yang pohonnya patah dan tumbang, ada yang kondisinya terbakar ada juga yang tiba-tiba roboh,” kata Raymond, Selasa (4/11/2025).

DLH juga memiliki alat mendeteksi kondisi internal pohon, termasuk akar yang tidak terlihat dari permukaan tanah. Menurut Raymond, hal ini dikategorikan sebagai bencana alam.

“Ke depan kami akan melakukan perempesan atau perapihan pohon di Jalan Mayjend Sungkono dan sekitaran GOR Ken Arok, karena jenisnya bukan pohon pelindung” jelasnya.

Dari pengamatan usai kejadian banyaknya pohon tumbang, Raymond mengatakan bahwa saat ini fokus pada perapihan pibin di daerah Raya Langsep hal tersebut dikarenakan beberapa pohon mulai rapuh.

“Minggu ini sudah melakukan perapihan pohon yang sudah miring, patah, berlubang. Ada 5 lokasi pemotongan salah satunya Raya Langsep,” ucapnya.

Raymond menuturkan bahwa saat ini di Kota Malang ada 12.778 pohon yang tersebar di 5 kecamatan di Kota Malang. Kecamatan Blimbing ada 2.903 pohon, Klojen 2997 pohon, Sukun 2025, Lowokwaru 2010 dan Kedungkandang 2843.

“Berdasarkan jenis, mahoni ada 1332, trembesi 1087, palem 1731, tanjung 480, spathodea 390, tiang 384, tabebuya 390, beringin 276, angsana 155, ketapang kencana 139,” tuturnya.

Mengenai pohon yang tumbang menimpa mobil, Raymond mengatakan bahwa Kota Malang memiliki anggaran asuransi. Asuransi tersebut diberikan maksimal Rp 15 juta.

“Maksimal Rp 15 juta, luka ringan kwitansi akan diganti DLH kalau menginap menggunakan BPJS,” katanya.

Raymond mengungkapkan bahwa DLH telah menganggarkan sebanyak 300 juta dengan sistem beli premi asuransi.

“Untuk kendaraan maksimal 1 pohon 15 juta. Tapi dalam 1 pohon ada dua kendaraan, dibagi dua karena kemampuan penganggarannya segitu,” ungkap Raymond.(Djoko W)