21 Agustus 2025

Pemkot Malang Respon Cepat Aduan Masyarakat Kondisi Satwa Splendid

IMG_20220627_192748

Senin, 27 Juni 2022

Malangpariwara.com – Adanya laporan pengaduan lewat media sosial atas kondisi satwa kucing diduga kurang sehat yang diperjualbelikan oknum pedagang di Pasar Splendid, direspon cepat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Tim gabungan dari Satpol PP dan Diskopindag diterjunkan ke lokasi pada Senin (27/6/2022).

Tim gabungan turun langsung ke pasar burung Splendid(Kominfo)

Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono, SIP, MT, menyampaikan terimakasih atas peran serta masyarakat dalam memberikan laporan pengaduan dimaksud dan memastikan bahwa jajaran Satpol PP senantiasa siap menindaklanjuti laporan sesuai tugas dan fungsi yang diemban.

“Hari ini kami terjunkan tim, untuk pantau langsung, lakukan pendataan kucing dan satwa lainnya. Juga edukasi para pedagang agar memperhatikan status satwa. Jangan sampai sakit, ditelantarkan, atau asalnya dari curian. Apalagi Splendid ini kan aset kota juga”, terang Heru

Pemantauan hari ini telah mendata sebanyak 10 pedagang dan berbagai satwa yang ada di Pasar Splendid didata. Diantaranya 42 ekor kucing, 4 ekor monyet, 1 ekor musang, 5 ekor landak mini dan ratusan kelinci serta hamster.

Petugas gabungan mendata hewan kucing di pedagang hewan (jembatan) splendid.(Kominfo)

Para pedagang tersebut telah diberikan imbauan dan kembali diedukasi terkait peraturan perdagangan satwa. Selain itu, mekanisme pelaporan melalui Kepala Pasar apabila ada kondisi satwa yang kurang sehat juga telah diinformasikan.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Sri Winarni, SH juga memastikan pihaknya dalam waktu dekat akan segera menindaklanjuti dengan pengecekan kondisi dan aspek edukasi kesehatan satwa.

“Tim kami saat ini memang masih fokus di wabah PMK, tapi insyaallaah dalam waktu dekat bidang peternakan dan kesehatan hewan juga akan turun ke Splendid”, ungkap perempuan berhijab yang akrab disapa Win ini.

Laporan terkait kondisi satwa kucing dalam kondisi kurang sehat/layak yang diperjualbelikan di Splendid pertama kali tersampaikan melalui media sosial twitter pada Sabtu (25/6/2022) dan Pemkot Malang langsung merespon melalui komunikasi daring disusul langkah riil di lokasi per hari ini.

Dalam semangat kolaborasi untuk menguatkan kesadaran bersama, Pemkot Malang melalui twitter resminya juga telah menyatakan terbuka untuk mensinergikan langkah tepat dan berkesinambungan terhadap persoalan multi aspek ini dengan komunitas pemerhati hewan dan dokter hewan di Kota Malang.

Arief Wahyudi SH FPKB DPRD Kota Malang dapil Klojen(foto: Djoko W)

Terpisah Arief Wahyudi SH Anggota DPRD Kota Malang FPKB juga menyoroti kondisi Pasar Splindit yang saat ini ramai di perbincangkan di medsos.

Menurutnya, Pasar Burung Splindit kota Malang, atau seringkali disebut Pasar Manuk Splindit, terletak di Brawijaya sebelah barat jalan raya Majapahit (sebelum Balai Kota Malang dari arah Alun-alun Merdeka.

Tak heran banyak turis mancanegara yang jalan-jalan di Pasar Burung ini, karena lokasinya dekat dengan beberapa hotel seperti Hotel Tugu, Hotel Splindit, Hotel Montana Satu dll.

Selain itu, orang yang habis jalan-jalan di teman rekreasi kota (Tarekot/Tawira) di belakang Balaikota Malang juga biasanya singgah di Pasar Burung kota Malang.

“Pasar hewan Splendid sudah menjadi destinasi wisata baik bagi Masyarakat Kota Malang maupun turis dari luar kota mupun luar negeri , sehingga dibutuhkan kesadaran bagi semua pihak khususnya pedagang yang ada di sana,” tukas pria yang menjabat sebagai sekertaris Komisi B DPRD Kota Malang itu.

AW panggilan Anggota DPRD Dapil Klojen ini mengatakan dirinya sebagai wakil rakyat wajib mengingatkan para pedagang pasar Burung.

“Memang ramai di dunia maya atas perlakuan pedagang kepada hewan dagangannya yang sempat jadi bahan diskusi dan disayangkan oleh Masyarakat. Untuk itu memang pembinaan dari Pemerintah sangat dibutuhkan sehingga baik pembeli maupun penjual tidak ada yang dirugikan,” katanya kepada Malangpariwara.

Hal lain yang lebih penting adalah karena hewan juga rentan menyebarkan penyakit kepada manusia, maka kesehatan hewan harus menjadi perhatian utama khususnya dari pedagang itu sendiri.

“Dalam hal transaksi jual beli hewan saya berharap pedagang menyampaikan apa adanya kondisi kesehatan hewannya kepada pembeli , sehingga kalau hewan dalam kondisi minus wajib disampaikan secara apa adanya sehingga pembeli dapat melakukan antisipasi atas kondisi hewan yang dibelinya,” tegasnya.

Kendaraan dilarang lewat karena kondisi jembatan retak justru pedagang hewan jualan diatas jembatan (Kominfo)

Disamping itu AW juga minta pedagang pro aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat berjualannya, sehingga kondisi seperti pasar hewan yang dibawah tidak seperti keadaan hari ini yang sangat kotor dan bau.

“Ini semua juga untuk kepentingan pedagang , karena ketika kondisi bersih tentu pembeli akan lebih nyaman untuk berlama lama berada di pasar hewan splendid,” pungkasnya, Senin (27/6/22). (Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *