10 Juli 2025

Sembari Menunggu Pengunduran Dirinya Direstui, Pj Wali Kota Malang Bakal Genjot Program Strategis

IMG-20240713-WA0035

Senin, 22 Juli 2024

Malangpariwara.com – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berkomitmen untuk menggenjot pelaksaan program strategisnya. Termasuk program strategi yang tertuang dalam program 4 sehat 5 sempurna.

Selain itu, komitmen tersebut juga dipertegas menyusul rencananya untuk mengundurkan diri dari jabatan Pj Wali Kota Malang. Dimana pengunduran diri itu, berkaitan dengan rencananya untuk maju dalam Pilkada.

Pada program 4 sehat 5 sempurna itu, terdapat beberapa program strategis. Meliputi pengendalian inflasi, penurunan angka stunting, penurunan kemiskinan ekstrem, peningkatan pelayanan publik, dan pengembangan ekonomi kreatif ini.

Wahyu mengatakan, program-program itu menjadi prioritasnya sebelum menerima persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mundur dari jabatan Pj Wali Kota Malang.

“Program tersebut kan juga merupakan amanah yang saya emban ketika saya dilantik menjadi Pj waktu itu,” ujar Wahyu.

Selain menjalankan program strategis tersebut, Wahyu juga mengaku fokus pada mengintensifkan program Ngobrol Mbois Ilakes (Ngombe). Dimana program itu menjadi salah satu andalannya untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.

“Seperti di Ngombe Jumat kemarin, itu ada keluhan terkait banjir di kelurahan Rampal Celaket, langsung Sabtu besoknya kami datang untuk menyelesaikan dengan melakukan Gerakan Angkut Sampah dan Sedimen (GASS). Jadi alhamdulillah langsung ada solusi,” tutur Wahyu.

Di sisi lain, Wahyu mengatakan bahwa penyelesaian masalah banjir di Kota Malang juga menjadi salah satu fokus utamanya. Wahyu mengungkapkan, ia telah menyelesaikan masterplan drainase kota Malang dan beberapa titik banjir juga telah berhasil ditangani.

Namun demikian, dirinya tak memungkiri bahwa penanganan banjir di Kota Malang juga tidak bisa dilakukan secara instant. Sebab tentunya, membutuhkan tahapan yang sangat jelas, kajian mendalam dan juga terencana.

“Durasi menyurutnya genangan itu dulu lama, sekarang sudah sebentar. Jadi itu juga harus dilihat. Jangan hanya dilihat sekarang masih banjir saja. Tapi harus dilihat kalau dulunya butuh waktu 3 jam, sekarang 2 jam-an saja air sudah surut,” papar Wahyu.

Wahyu menegaskan, penyelesaian banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi. Menyelesaikan satu titik tanpa memperhatikan titik lain, sambungnya, tidak akan efektif. Oleh karena itu, menurutnya Pemkot Malang telah menyiapkan masterplan drainase yang diharapkan selesai pada tahun 2028, dengan target tidak ada lagi banjir di Kota Malang.

Dengan langkah-langkah konkret yang telah diambil, Wahyu juga berkomitmen untuk meninggalkan fondasi yang kuat bagi keberlanjutan pembangunan Kota Malang. Meskipun dirinya akan segera mengakhiri masa jabatan sebagai Pj Wali Kota.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *