Babinsa Pisangcandi Beri Edukasi Antibullying di SLB Bhakti Luhur Malang

Senin, 29 September 2025
Malangpariwara.com – Upaya pencegahan tindak perundungan dan kekerasan terhadap anak terus digalakkan di lingkungan sekolah, termasuk di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Babinsa Kelurahan Pisangcandi, Koramil 0833-04/Sukun, Kota Malang, turut ambil bagian dalam kegiatan edukatif tersebut dengan memberikan materi dalam workshop pencegahan bullying dan kekerasan di SLB Bhakti Luhur, Senin (29/09).
Kegiatan yang diikuti oleh para siswa, guru, dan pendamping ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah, dan inklusif, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Babinsa Pisangcandi, Peltu Agus Wahyu menekankan pentingnya peran semua pihak dalam mencegah tindakan perundungan di lingkungan sekolah. Ia juga menyampaikan materi tentang bentuk-bentuk bullying, dampaknya terhadap psikologis anak, serta langkah-langkah konkret dalam mencegah dan menanganinya.
“Bullying tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga dapat berdampak pada mental dan kepercayaan diri anak. Karena itu, kita semua—baik guru, orang tua, maupun masyarakat—harus peduli dan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan,” ujar Peltu Agus.
Dalam penyampaian materinya, Babinsa juga mengajak peserta workshop untuk saling menghormati perbedaan dan menanamkan nilai-nilai toleransi serta empati sejak dini. Ia menyampaikan bahwa tugas menjaga anak-anak dari kekerasan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab sosial seluruh elemen masyarakat.
Kepala SLB Bhakti Luhur Kota Malang, Suster Yohana, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan Babinsa dalam kegiatan ini. Menurutnya, kehadiran aparat TNI di sekolah memberi semangat sekaligus rasa aman bagi para siswa.
“Kami sangat terbantu dengan pendekatan humanis yang diberikan oleh Babinsa. Anak-anak merasa dihargai dan mendapat wawasan yang baru dalam bentuk yang sederhana namun bermakna,” ujarnya.
Kegiatan workshop ini juga diisi dengan sesi interaktif dan simulasi, di mana para siswa diajak berdialog dan berbagi pengalaman mereka dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan.(Djoko W)