Saat Nataru Kampung Tematik Jadi Jujugan Naik Dua Kali Lipat

Sabtu, 30 Desember 2023

Malangpariwara.com
Kampung tematik di Kota Malang ternyata masih menunjukkan pesonannya. Salah satunya hal tersebut nampak pada moment Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, dimana tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Malang meningkat drastis, tak terkecuali di kampung tematik.

Ketua Forum Komunikasi kelompok sadar wisata (pokdarwis) Kota Malang Isa Wahyudi mengatakan, setidaknya ada tiga kampung wisata tematik yang mengalami peningkatan kunjungan yang cukup signifikan. Yakni di Kampung Heritage Kayutangan, Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi.

“Kunjungan harian di masing masing kampung itu normalnya berkisar 200 sampai 300 wisatawan (per hari). Kalau weekend 500an (wisatawan). Begitu Nataru ini, kampung kampung itu meningkat 80 persen sampai 100 persen. Jadi bisa dua kali lipat,” ujar Isa.

Blusukan di Malang Heritage(ist)

Dari laporan yang ia terima, kenaikan jumlah wisatawan tersebut, baik wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara (wisman). Setidaknya sekitar 20 persen dari wisatawan yang ada merupakan wisman. Jika jumlah kunjungan diperkirakan mencapai 800 wisatawan per hari di satu kampung maka sekitar 200 diantaranya merupakan wisman.

“Kondisi ini tentu meningkat lah (dibandingkan dengan tahun lalu). Kalau saya melihat, peningkatan ini tidak lepas dari peran dari teman teman Pokdarwis yang selalu semangat menghidupkan kampungnya,” terangnya.

Selain ketiga kampung tersebut, kenaikan kunjungan wisatawan juga ada di Kampung Biru. Namun tidak begitu signifikan, yakni sekitar 30 persen. Menurut dia, hal ini diperkirakan karena sebagian wisatawan sudah cukup lelah untuk berkeliling di Kampung Warna Warna Jodipan dan Kampung Tridi.

Sehingga Kampung Biru hanya dijadikan sebagai salah satu alternatif kunjungan. Sedangkan untuk kampung wisata tematik lain dikatakan Ki Demang memang sudah selesai musimnya.

“Kampung wisata itu kan dibagi dua. Ada kampung wisata berbasis edukasi dan kampung wisata berbasis kunjungan. Kalau edukasi seperti Kampung Budaya Polowijen, Kampung Gerabah Penanggungan, Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Sanan Tempe, itu kemarin kemarin juga banyak yang datang dengan bus-bus rombongan. Itu musimnya sudah selesai kemarin,” bebernya.

Meski sejumlah kampung mengalami peningkatan yang signifikan, Ki Demang tetap berharap kepada pemerintah agar perhatian terhadap kampung wisata bisa ditingkatkan. Sebab menurutnya, saat ini ada beberapa kendala yang masih dihadapi sejumlah kampung tematik.

Misalnya seperti pembangunan dan pelaksanaan event secara swadaya, hingga belum ditemukannya nomenklatur untuk bantuan pembangunan dari pemerintah. Sehingga tak jarang penyelenggaraannya menggunakan anggaran swadaya

“Contohnya saja untuk Festival Kali Brantas dan beberapa event itu kami mengeluarkan sampai Rp 50 juta, itu dari kocek kami sendiri. Maka ke depan ada beberapa hal yang harus dilakukan. Ibarat kata mengkaji ulang, membuat masterplan, roadmap, rencana aksi sehingga kampung wisata nanti benar benar terbangun dengan lebih baik,” pungkasnya.(Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *