Gandeng Pemkot Malang, JNE Hadirkan Warehousing Management System
JNE dan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang gelar Kopiwriting
MALANG – Sebagai bentuk kepedulian terhadap penumbuhan UMKM daerah dan upaya meningkatkan pelayanan pengiriman menjadi lebih cepat dan mudah, JNE menambah infrastruktur dengan pembangunan beberapa gedung operasional dan warehouse.
Salah satunya yakni gateway internasional di Surabaya yang diharapkan bisa menjadi gerbang ekspor bagi produk usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) di wilayah Jawa Timur.
Kepala Cabang JNE Malang Windhu Abiworo mengungkapkan bahwa penambahan fasilitas tersebut diharapkan bisa disambut baik oleh para pelaku UMKM. JNE Malang pun memiliki inovasi yang dihadirkan untuk membantu pelaku UKM untuk berkembang.
“JNE Malang saat ini memiliki program Rumah UMKM yang bekerja sama dengan beberapa dinas pemerintahan,” ujarnya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Rumah UMKM di antaranya pemberian materi, pelatihan, coaching clinic berupa branding, packaging, dan digital marketing. “Ini untuk mendukung pelaku UMKM agar semakin berkembang di era ekonomi digital,” terangnya.
Head of Sales Marketing JNE Malang Whindiarto Yudistiro menambahkan, pihaknya juga menghadirkan Warehousing Management System.
“Sistem ini mampu menangani proses pickup, racking, packing, labeling AWB, ready to shipper, sehingga memudahkan berbagai proses distribusi,” terangnya.
Selain itu, para pelaku UMKM juga diajak untuk berani go international dengan program Ekspor Lebih Mudah ke seluruh dunia.
“Dengan adanya gateway internasional di Kota Surabaya, proses pengiriman barang keluar negeri semakin mudah dengan produk layanan International Courier dan International Sea and Air Cargo,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang Tri Widyani Pangestuti mengapresiasi program tersebut.
“Tingginya angka UMKM di Kota Malang pun mendapat perhatian khusus dari Pemkot Malang. Sehingga, para pelaku usaha diajak untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk mereka sendiri,” jelas Yani, sapaan akrabnya.
Yani mengatakan, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang juga memiliki program yang sudah berjalan yaitu Klinik Bisnis.
“Program ini ditujukan untuk pelaku UMKM agar siap menghadapi era digitalisasi dengan cara memberikan solusi serta pendampingan lanjutan dari pelatihan-pelatihan berbasis digital,” ungkapnya.
Salah satu pengusaha kuliner asal Malang, Dias Satria, Pemilik Kopi Jago turut berbagi pengalaman usahanya dalam memasuki era ekonomi digital di acara ini.
Menurut Dias, teknologi digital membantunya dalam banyak hal, mulai dari point of sales hingga marketing. “Era ini menuntut saya untuk dinamis mengikuti perkembangan zaman. Begitu pula dengan para pelaku usaha lain untuk selalu update pengetahuan mengenai bisnis karena selera pasar pun akan selalu berubah,” pungkas Dias.(*) ( JKW )